Kisah di 2017 Part 2

   Assalamualaikum. By the way, kali ini ulan post hal yang baru saja ulan pikirkan padahal ada beberapa draft yang siap untuk up. Dan ulan berharap untuk yang kali ini, kedua kakak ulan dan abang ipar ulan gak kepo dan ngebaca tulisan ini sampai habis. Hahaha. Em so shy.
  Oke, seperti post sebelumnya, ulan bilang post selanjutnya akan tentang ‘hati’.  Oke, you right, ulan akan cerita cinta-cintaan now.
  Dan, ulan nulis ini sebagai kenang-kenangan di masa depan. Misalnya, si ulan berumur 40an sudah punya keluaga dan pekerjaan yang bagus, ulan rindu pada masa si ulan yang belasan dan 20an tahun ulan akan membuka lagi postingan ulan dan berkata “oh, aku pernah nulis dan merasakan hal ini saat itu”. Dan juga, ini perjalanan hidup, tidak akan ada orang yang menyalahkan jalan cerita ulan karena ini adalah kenangan.
  Dan untuk ‘Kamu’ Pria yang saat membaca ini sudah bersama dirikuh, tenanglah sayang, aku padamu. (eseeeeeeh gedeh , romantisnya owe)
  Jadi, tahun ini ulan menyukai seseorang. Sesungguhnya ulan adalah orang yang susah untuk punya hati dalam arti yang dalam ya sama orang. Memang kalau kalian kenal ulan di dunia nyata, akan menemukan bahwa ulan terlihat sebagai wanita yang mengagumi cowok good looking. Dan mulut ulan akan selalu mengatakan ‘waah, ganteng kali’. Tapi sejujurnya itu memang hanya di mulut, tidak sampai jatuh terlalu dalam ke hati.
  Sesungguhnya, ulan adalah orang yang jarang cerita tentang hati apalagi cinta-cintaan, di rumah hal itu tabu untuk diceritakan, jadi sama ibu pun ulan gak pernah cerita tentang cinta-cintaan. Ulan kadang hanya cerita pada seseorang yang ulan rasa punya pemikiran yang bagus dan mulutnya bisa di rem untuk gak cerita pada orang lain (khususnya yang ulan kenal, kalau sama keluarganya ya okelah, lagian gak begitu kenal juga sama keluarganya). Dan lagi, ulan tipe yang kalau sedih atau apa gitu suka di tutupin. Kadang sakit, ulan bilang tak apa, kadang sedih ulan bilang juga tak apa. Mungkin karena ulan tak mau terlihat menyedihkan di depan manusia lain. Ulan hanya mau mereka berpikir ‘ulan baik-baik saja’. Beda dengan marah, kalau marah memang ulan tak bisa menahannya. Kalau dalam emosi bathin yang menggelora untuk marah, ulan tak bisa menahannya sampai harus tidur atau dibawa sampai hari berikutnya. Eh, kok ngomong gak sesuai judul ini tiba-tiba. Hahaha.

Lanjut cerita.

  Jadi, ulan menemukan sesuatu dari pria ini. Dia punya rencana untuk hidupnya ke depan, dia menyayangi ibunya dan menjaga hubungan baik dengan saudara-saudaranya, dia beberapa kali ada disaat ulan sedang tidak enak hati, dan dia bagus dalam agamanya dan masih terus belajar. Tapi itu hanya alasan ulan menyukainya, sesungguhnya ada hal yang lebih besar yang ulan sukai, tapi ulan tak bisa menggambarkannya dengan kata-kata.
  Yang ulan kesal adalah ulan terlambat tahu dan ulan terlalu menjaga jarak. Seperti tadi yang ulan katakan diatas, ulan hanya ingin orang tahu ‘ulan baik-baik saja’ sehingga ulan beberapa kali menemukan diri ulan menjaga jarak dari orang-orang terdekat ulan. Ulan tak bisa blak-blakan ngomong tentang diri ulan pribadi sama orang lain.

Akhirnya gimana Lan? Ulan sama dia jadian?
  Enggaklah. Dia teman ulan dan ulan gak mau ada yang berubah -saat ulan menulis ini-. Ulan gak tahu ini suka cinta-cintaan atau hanya kagum, yang pasti adalah ulan suka. Dan dia juga have someone who he waiting for, dan ulan mengetahuinya jauh sebelum menyadari ulan suka dengannya, dan mengganggu hubungan orang tak baik menurut saya.
  Dan ulan bersyukur bahwa tahun ini mempunyai rasa yang menyenangkan, rasanya ‘oh ternyata aku manusia biasa, yang karena hal-hal kecil bisa menyukai seseorang.’ Dan ulan berterimakasih kepadanya yang mungkin tanpa sepengetahuannya,dia menyadarkan ulan kalau I am just a human.

Oke, tahun ini memang banyak cerita, next inshaallah ulan bakal cerita pengalaman religi ulan yang banyak merubah ulan.
Sekian dulu. Wassalamualaikum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar