Kenapa Ibu Kartini?

Selamat Hari Kartini. Terimakasih kepada Ibu (almh) Kartini yang -bagaimanapun juga- membuka jalan kepada wanita Indonesia untuk dapat belajar a-b-c dan sekarang mendapatkan tempat yang sama bermartabatnya dengan laki-laki. 

Aku sempat berpikir, kenapa harus Ibu Kartini? Padahal di Sumatera dan daerah lain wanita-wanitanya berperang melawan Penjajah. Yap, berperang. Misalnya Ibu Malahayati, seorang laksmana dari Aceh yang berperang melawan penjajah jauh sebelum Ibu Kartini lahir. Ibu  Rangkayo Rasuna Said yang hidup dimasa lebih modern dari Ibu Kartini dan menjadi anggota DPR -RIS. Dan mengapa Ibu Kartini?
"Saat membicarakan org lain Anda boleh saja menambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yg baik."RA Kartini

Mungkin, karena Ibu Kartini adalah anak seorang Pejabat di tempatnya, dan bersuamikan pula seorang pejabat. Mungkin, karena Ibu Kartini berkirim surat dan bertukar pikiran dengan sahabatnya dari negeri Belanda. Mungkin, karena Ibu Kartini sering menulis artikel - yang ini ulan tahu saat nonton biografi Kartini yang di perankan Dian Sastro- . Mungkin Ibu Kartini seorang keturunan bangsawan Jawa. Itu hanya mungkin
"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu – satunya hal yang benar – benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri." RA Kartini

Ibu Kartini berjuang dengan tidak membawa senjata tajam, tidak membawa pasukan, dan tidak mengakibatkan korban. Ibu Kartini membawa keiinginan, membawa semangat, membawa perjuangan dan membawa hatinya untuk tidak hanya berperang melawan Penjajah, tetapi beliau  juga berperang dengan kebiasaan yang dijunjung masyarakat di masanya. Beliau berperang dengan cara yang berbeda.
"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya." RA Kartini

Yang pasti, apa yang telah di lakukan Ibu Kartini di masa tersebut,membuka pikiran para bangsawan yang tunduk pada kebudayaan kebiasaan perempuan tidak boleh lebih pintar dari laki-laki yang hidup di zamannya bahwa perempuan punya hak yang sama baik dia miskin, kaya, anak bangsawan, anak priyayi,  untuk setidaknya pandai membaca. Setidaknya perintah pertama yang turun dibawa Malaikat Jibril untuk Nabi Muhammad SAW adalah IQRA' bacalah. 
"Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati pada manusia. Kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi."RA Kartini

Jangan di ributkan lagi, Kenapa Ibu Kartini? Walaupun ada ibu-ibu lain yang memperjuangkan kemerdekaan untuk perempuan. Ibu Kartini mungkin telah menaruhkan simpati yang besar di masanya. Biarlah kita yang sedari kecil mengenal kebaikan Ibu Kartini dan Ibu-ibu lainnya tetap mengenal kebaikannya saja. Jangan kebaikan itu menjadi pertanyaan yang nantinya akan membuat sebuah 'kerecokan'. 
"Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita. Semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia." RA Kartini

Yah, zaman juga telah berubah. Aku bersyukur dilahirkan di masa sekarang, Setidaknya, tidak ada yang mengekang aku untuk sekolah semampu uang orangtuaku untuk menyekolahkan aku (belajar butuh modal ya) . 
"Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang." RA Kartini

Semangat untuk Perempuan, dimanapun kamu berada. 

Ulan

Persekusi



Assalammualaikum semua. Semoga pembaca cuap-cuap berkabar baik dan selalu dalam lindungan Yang Maha Segalanya.

Ulan kesal kali liat di media menamakan tindakan main hakim sendiri dengan “persekusi”. Persekusi sedang ‘in’ diberita saat pasangan pacaran di arak dengan bugil. Dan kemarin dari berita line today, seorang anak di persekusi karena mencuri. 

Jadi pembaca, disini aku akan meluruskan tentang persekusi. Karena aku sudah tahu dan aku ingin membagi informasi ke kamu semua agar tidak salah penafsiran tentang persekusi.
Awalnya, aku tahu persekusi ini karena aku belajar Hukum dan HAM di s1 dulu, sepintas saja tidak banyak. Nah, kemarin saat belajar masalah HAM, seorang dosen aku menjelaskan dengan lebih detail tentang persekusi ini.

Persekusi secara singkat bisa diartikan sebuah tindakan menganiaya yang dilakukan secara sistematis dilakukan pada seseorang atau kelompok yang karena factor SARA! Menjadi cakupan Masalah HAM karena penyebabnya adalah SARA (bukan pencurian ataupun berdua-duaan di kamar). Unsur yang harus di pahami adalah:
1.      Penganiayaan = menurut R.Soesilo, penganiyaan diartikan sebagai tindakan yang menyebabkan perasaan tidakenak (penderitaan) rasa sakit, dan/atau luka.
2.      Dilakukan secara sistematis = disini bearti adanya perencanaan, jadi bukan suatu tindakan spontan.
3.      Karena factor Suku Agama Ras dan Antar golongan = penyebabnya karena kebencian, ketidak sukaan, ketidak senangan pada SARA yang berbeda.
Jadi, persekusi bukan digunakan untuk mengganti kata “main hakim sendiri”. Persekusi itu suatu tindakan yang mirip dengan genosida loh teman-teman. Yang kapasitasnya itu suatu masalah internasional.

Nah, begitulah yang disebut ‘Persekusi’. Setelah baca tulisan ini, jangan lagi ya menyatakan persekusi itu menjadi bahasa lain dari ‘main hakim sendiri’ .