pendapat tentang UN


Ujian Naional. Sekarang lagi hangat di beritakarena carut marut soal ujian yang tidak sampai tepat pada waktunya di beberapa sekolah di Indonesia. Nah, saya juga gak mau ketinggalan membahas soal UN yang menjadi “BEBAN BERAT” pelajar dan pengajar.  Sebelum saya lebih lanjut, saya harus menjelaskan ini semua adalah PENDAPAT SAYA PRIBADI  tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun, dan berharap bisa diambil manfaat dari tulisan saya.
                Oke, kenapa di awal saya sebut UN merupakan “BEBAN BERAT” pelajar dan pengajar, pendapat saya dikarenakan UN terkadang menjadi hantu yang menakuti para pelajar. Apalagi capek belajar 3 tahun di tingkatnya malah di uji hanya dengan 60 soal di tiap pelajaran. Hanya 60 soal. Yang terkadang menurut saya ketika saya mengerjakan soal tersebut ada beberapa pelajaran yang tidak pernah disinggung di sekolah. Mungkin ada yang berpendapat, kan tidak di singung di sekolah bukannya di bimbel di singgung,nah jawaban saya tidak semua orang mampu untuk mengikuti bimbingan belajar kan dan semua orang pasti sekolah. Saya sering berpikir, semua yang lulus UN saat ini adalah berkat ALLAH SWT dengan keberuntungan yang diberikannya ke kita, bukan karena kita pintar.
                Lagian, saat prakteknya UN malah mendidik siswa untuk tidak jujur. Kenapa? Karena ya itu tadi, tidak semua yang di ujiankan merupakan pembahasan saat kita belajar di sekolah dan mengakibatkan pelajar akan bertanya pada temannya yang dianggap mampu dan mengetahui soal tersebut. Dan akhirnya akan terjadi contek mencontek.
                Belum lagi saol UN yang saya bilang tidak di singung di sekolah, mengapa saya bisa bilangseperti itu? Saat saya mengikuti UN tingkat SMP, pada pelajaran matematika dan sains, saya agak sedikit kebingungan untuk menjawab soal. Kenapa? Ya karena saya tidak mempeajarinya saat proses belajar mengajar. Dan saya baru mendapati jawaban dari soal tersebut saat saya sudah duduk di bangku SMA di kelas 11 malah. Dan saya  mengandalkan keberuntungan ketika saya bisa lulus UN SMP.
                Tidak tahu ya kalau pelajaran itu di pelajari di beberapa sekolah. Karena sepengetahuan saya, soal UN di buat berdasarkan penelitian para pembuat soal di sekolah sekolah seluruh Indonesia dengan mengambil sample beberapa sekolah tiap provinsi. Walau memiliki silabus yang sama di seluruh Indonesia, tapi pemahaman tiap pelajar pasti beda tiap sekolah.  Nah, pikirkan jika sample tersebut diambil dari sekolah bertaraf Internasional yang sudah pasti sekolah biasa akan ketinggalan jauh. Karena menurut saya si penguji tidak mau capek jauh-jauh ke pelosok pedalaman untuk melihat sekolah yang sangat terbelakang belajar apa dengan kondisi yang bagaimana. Dan  juga, sample murid dicari yang paling pintar dari satu sekolah agar sekolah bangga kalau muridnya pintar,logikanya mana mungkin sekolah menunjukkan murid dari kelas dengan kemampuan pas pasan kepada pengujikan, bisa hancur nama baik sekolah.  
                Lagian, mendidik tidak jujur karena harus mencontek jawaban teman. Saya agak sedikit sedih, gimana negara bisa maju kalau dari pendidikan aja kita jadi harus tidak jujur. Bukannya kejujuran nomor satu dalam mensukseskan diri.
                Jadi, menurut saya, kita harus menyadari kemampuan para pelajar di Indonesia. Kita bisa menyaingin pelajar dunia yang telah maju, tapi tidak semua pelajar bisa. Dan menurut saya,si pembuat soal bukan guru yang  mengajar di seluruh sekolah di Indonesia kan, kenapa tidak di serahkan kepada guru yang mengajar untuk menentukan lulus tidaknya pelajar. Karena menurut saya yang mengetahui kemampuan pelajar adalah guru yang mengajar, bukan si pembuat soal.
                Lagian, dengan sistem ini, maka tidak banyak menghamburkan uang negara untuk mengirim soal ketiap daerah pelosok di Indonesia, karena pasti mahalkan kalau harus mengirim dari satu tempat ke tempat lain. dan juga, soal yang dibuat pasti menurut apa yang dipelajari disekolah itu jadi guru bisa fokus mengajar dan menentukan murid yang mana yang mampu dan tidak mampu. Lagian juga tidak membuat pelajar menjadi tidak jujur kan, karena disini pasti tidak ada yang tidak jujur karena sudah dipelajari soal yang diujikan.
                Oia, satu lagi, disini juga tidak akan membuat pelajar stress dan menjadi tegang dan psikologi terganggu kan. Karena, jujur saja, dua kali saya ikut UN (SMP dan SMA) saya agak stress dan badan pun mengurus karena memikirkan lulus tidak lulusnya saya saat itu. mana bukan satu pelajaran aja yang harus dipelajari tapi beberapa pelajaran yang harus di pahami. mana tuntutan tidak lulus malu, kalau udah diterima di sekolah yang dituju kalau gk lulus gagal deh. huhuhu :"( 
                Oke, semoga kali ini dapat menjadi masukan kepada pihak yang berkepentingan. Ini hanya pendapat saya, pendapat tidak bisa disalahkan kan. 
              SEMANGAT PELAJAR INDONESIA, KITA BISA !!!

Kasus Hukum : Pernikahan


     Hai para pembaca blogger. Kali ini saya akan memberikan sedikit ilmu saya dalam bidang hukum. Yah,gini-gini sayakan seorang calon sarjana hukum. Dan seperti kata dosen saya di awal dulu pertama kuliah, “masyarakat tidak akan mau tau kamu semester berpa, jurusan apa, yang namanya mahasiswa hukum pasti akan ditanyai masalah hukum.” Berasal dari wejangan tersebut saya akan sedikit menjelas kan tentang suatu perkara yang terjadi di masyarakat. Kali ini temanya perkawinan.
     Kasus ini terjadi di daerah tempat tinggal saya, dan kejadiannya dialami kakak yang kerja di rumah saya. Kasusnya seperti ini :   
       Kakak itu, sebut saja namanya N, merupakan seorang janda beranak satu. Berumur 21 tahun, tamatan SMA, dan memiliki ekonomi lemah. Tinggal di daerah kumuh dengan masyarakat yang masih hobi menggosip. Salah satu tetangganya menjodohkannya dengan seorang duda (sebut saja Z)  yang telah cerai 2 kali, memiliki anak (tapi anaknya tidak ikut dengannya) dan berumur 46 tahun.  Pernikahan ini di jodohkan dengan iming-iming kepada si N bahwa pria ini baik, bertanggung jawab, dan memiliki banyak rumah sewa sehingga di ramalkan hidup kak N akan semakin membaik. Terjadilah pernikahan itu dengan sedeerhana dan apa adanya.  Pernikahan hanya di bawah tangan menurut hukum islam (sekarang di sebut nikah siri), tanpa catatan sipil.
                Hari pertama menikah kak N sudah tidak mau lagi bersama dengan suami barunya si Z. karena berbagai hal yang tidak di sukainya. Dari si Z tukang tidur, pemalas, tukang main tanggan dan berbicara kasar, diketahui lagi bahwa Z tidak mempunyai apa-apa dan rumah sewa itu hanya sebuah khayaan  si Z. (berhubung yang punya rumah merupakan ibu angkat si Z yang belum tentu akan di berikan ibu angkatnya si Z) dan juga si Z berencana agar anak kak N di titipkan keorang. Kak N sekarang telah dirumahnya, tidak mau kembali ke si Z dan menerima ancaman untuk mengembalikan uang pernikahan, dan ancaman jika tidak kembali kepada si Z maka dia akan di bunuh.
Pertanyaan yang muncul biasanya adalah:
1.Apakah pernikahan ini sah?
2. bagaimana jika Kak N minta cerai?
3. bagaimana dengan para mak comblang yang menjodohi? Punya tanggung jawab dengan kebohongannya?
4. apa kak N harus mengembalikan uang?
5. apa hubungan dengan pidana dalam hal ini?
Itu kasusnya. Jadi saya akan melihat dari  beberapa sisi.
1.  
     Dari sisi Perdata
Disini pernikahan ini tidak tercatat di negara dan negara tidak mengakui pernikahan ini. Masyarakat biasa akan mengatakan “di Islam kan bole nikah siri untuk tidak zina”. Nah kalo ada yang bilang kek gini, suruh dia belajar agama Islam lagi lebih dalam ya. Dari segi hukum Islam, kita mengenal Ra’yu atau Ijtihad yang merupakan sumber hukum islam hasil pemikiran manusia dan pertimbangan seseorang yang memiliki persepsi mental dan pertimbangan yang bijaksana. Jadi peraturan undang-undang yang di buat merupakan hasil ra’yu yang mana merupakan sumberhukum Islam, kita juga di hukum Islam mengenal dengan “mengikuti pemimpin”, yah sedikit banyak itu yang saya ketahui mengapa umat islam di Indonesia mengikuti peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pernikahan ini memang sah menurut Islam karena di UU NO.1 tahun 1974 di sebutkan pernikahan di langsungkan menurut agama masing-masing. Tapi di lanjutkan di pasal berikutnya yang mengatakan harus di daftarkan.
Pernikahan itu merupakan sebuah kesepakatan di antara kedua pelah pihak yang menikah, ajdi orang luar tidak bole ikutcampur, tapi memberikan masukan bolela.Kalau mereka masih mau bersama dengan seluruh kekurangan ya itu terserah mereka, tapi kalau ada yang tidak cocok dan mauu semua berakhir itu juga hak mereka. karena pernikahan itu adalah senangsama senang, 
Dikasus ini pernikahan tidak di daftarkan dan mengakibatkan secara hukum kita tidak dapat meminta hak dan kewajiba. Sebenarnya yang pali ng disengsarakan dalam pernikahan yang tidak dicatatkan adalah pihak wanita dan anak. Karenaa, jika si suami meninggal atau mereka cerai, tidak ada bukti kalau mereka adalah suami istri di mata hukum sehingga susah meminta hak sebagai istri. Dan untuk anak, jika tidak di catatkan maka si anak secara hukum tidak punya ayah hanya dicatatkan disitu “anak dari ibu” walau secara biologis  pasti punya ayah.  Jadi dia hanya punya hubungan keperdaataan dengan ibunya saja. hanya si ibu bisa menuntutpengakuan tapi tidak dapat meminta hak. Makanya, kalau nikah itu dicatatkan.
Disini kak N termasuk berekonomi lemah dan biasanya orang seperti ini buta hukum dan mudah di bodohi.  Dalama kasus ini kak N tidak mendapat apa-apa dari pernikahannya. Jika kak N meminta tanggung jawab pada para mak comblang, maka itu tidak bisa karena ituadalah kak N yang menyepakati dirinya untuk terikat. Apa yang harus dilakukan mak comblang. Saya rasa minta maaf karena tidak menduga hal itu terjadi, dan tidak berusaha menyatukan pasangan ini lagi karena telah menyakiti salah satu pihak.

2.       Dalam pandangan Pidana
Nah, ini yang seru karena di kasus ini ada unsur kdrt, pemerasan, dan penipuan.
Kasus ini secara teori kak N mengalami KDRT karena dia merasa tidak nyaman. KDRT itu bukan hanya serangan fisik, luka, lebam, atau apapun yang dapat terlihat mata. Disini juga hati yang terlukan, yang sedih dan lainnya juga merupakan kasus KDRT yang tidak terlihat secara mata. Lagi-lagi secara teori jika kak N mau menuntut ya jelas tidak bisa. Ingat, dia nikah Siri. Di mata masyarakat yang tidak tahu, ini adalah sebuah kumpul kebo. Dimata negara pernikahan ini tidak pernah ada. inilah sakitnya kalau tidak di catatkan karena tidak ada kepastian hukum.
Kak N di ancamharus mengembalikan uang pernikahan tersebut. Hal itu tidak perlu di pikirin oleh kak N. karena dalam pernikahan, jika terjadi perpisahan tidak ada kewajiban si pihak cewekuntuk mengembalikan uang pinangan, karena telah terjadi pernikahan. Kalau dalam kasus tunagan, barula siapa yang membatalkan itu yang membayar uang pinangan, dalam pertunangan ya.
Bagaimana dengan ancaman yang di lakukan untuk membunuh kak N? ya, itu merupakan unsur pengancaman dimana menyebabkan rasa takut dan tidak nyaman. Kalau kak N dalam kasus ini punya bukti yang kuat dan ada saksi, dia dapat melaporkannya kepad pihak ke polisian karena tidak nyaman dan merasa takut akan terjadi suatu hal yang tidak menyenangkan dan ancaman keselamatan jiwanya. Nah kalau sudah di laporkan biar kan pak polisi yang mengaturnya, karena ini kasus pidana, bukan perdata.
Bagaimana dengan penipuan?  Memang ini merupakan suatu penipuan karena pernikahan ini merupakan hasil bujuk rayu dengan iming-iming sesuatu. Tapi mengapa tidak dapat di laporkan? Karena ini merupakan delik yang tidak sempurna, karena tidak ada penyerahan suatu barang. Kalau ada yang berpendapat, pernikahan itu bisa di samakan dengan penyerahan barang, maka itu menurut saya salah.karena, harus tahu bahwa pernikahan itu adalah sepakat dan senang sama senang. Jika kak N menuntut , karena mereka menikah karena penipuan, itu tidak dapat dijadikan alasan, karena di mata hukum, anda menikah karena suka sama suka dan tanpa paksaan. Begitulah kira-kira.
Nah, jadi jawaban dari pertanyaan adalah :
1.Apakah pernikahan ini sah?
Jawab : pernikahan ini sah dimata agama, tapi tidak sah di mata hukum. Jadi disini tidak ada kepastian hukum  dan kedua belah pihak secara hukum tidak dapat menuntut hak dan kewajiban. 
2.       bagaimana jika Kak N minta cerai?
Jawab: kalau kak N minta cerai, maka cerai disini secara agama, karena ini pernikahan siri. Jika minta harta gono gini maka tidak dapat menuntut haknya secara hukum, lagi-lagi karena tidak di daftarkan di negara.

3.       bagaimana dengan para mak comblang yang menjodohi? Punya tanggung jawab dengan kebohongannya?
Jawab: Para mak comblang yang menjodohi, sebenarnya secara hukum mereka tidak punya tanggung  jawab, karena ya seperti tadi disebutkan, pernikahan itu suka sama suka, senang sama senang. Jadi dianggap para pihak tidak keberatan dengan pernikahan. Tanggung jawabnya yah, kalau secara hati nurani mereka harus minta maaf karena menyebabkan seorang menjadi menderita dan tidak mengakatan yang sebenarnya kepada kak N yang menyebabkan terjadilah pernikahan itu.
4.       apa kak N harus mengembalikan uang pinangan atau sejenisnya?
Jawab:  karena mereka menikah, jadi tidak ada kewajiban untuk membayar apapun namanya.
5.       apa hubungan dengan pidana dalam hal ini?
Jawab : hubungannya dalam hal ini adalah penipuan, pemerasan, dan pengancaman. Yang bisa di tuntut adalah pemerasan dan pengancaman. Karena, pemerasan mereka meminta uang atas suatu hal yang tidak seharusnya di minta, dan pengancaman karena menyebabkan perasaan tidak nyaman dan takut akan keselamatan diri sendiri.
                Oke, itu pendapat saya dari segi hukum, setidaknya itu yang saya dapat setelah belajar hukum hampir 2 tahunan. Saya berharap dapat membantu untuk masyarakat yang mengalami masalah yang sama dalam kasus ini. Dan saya harap kasus ini tidak pernah terjadi lagi.
                Senang bisa membagi ilmu (^_^ v)

Kerja Kelompok (antara sedih dan senang)



Kerja Kelompok



            Beberapa hari yang lalu di kampus saya mendapat tugas kelompok membuat suatu kliping berita dan dianalisis. Maklumlah, anak hukum ya analisis berita itu biasa, tapi kalo menganalisis sendiri dan bukan kelompok.            Kerja kelompok merupakan hal biasa kan untuk tugas,dari tugas sekolah, ekstrakulikuler, dan kegiatan lainnya. tujuannya juga bagus untukmenyatukan kita dan agar tugas lebih ringan di kerjakan bersama. Saya kalo untuk ekstrakulikuler biasa untuk berkelompok menyelesaikan sebuah tugas, dan kalau untuk tugas pelajaran yang dikerjakan berkelompok akan membuat otak saya berkerut. Otak saya berkerut karena, harus memilih kelompok sendiri, yang pasti dipilih para kawan koncokonco yakan,  nah itu masalahnya. Kalo yang milih anggota itu si guru atau dosen saya agak sedikit tenang, karena mereka pasti ngasih atau nyaranin siapa yang jadi ketua kelompoknya, jadi ada yang ebrtanggung jawab untuk satu kelompok tersebut.  Nah kalau isinya kawan konco, bergosip  ria yang ada kan, tugas terbengkalai (seringnya begitu)hahahahaaaa.... 
           Kali ini saya akan bercerita pengalaman dan unek-unek saya kerja kelompok, dari yang menyenangkan, sampai yang menyakitkan. Kenapa saya ceritakan, agar pembaca bisa mengambil hikmah apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. 
           Pengalaman pertama saya, ketika SD disuruh membuat suatu prakarya yaitu membuat kainlap yang digantung itulo. Jadi, disini guru menentukan kelompoknya jadi gak bisa milih-milihkan mau sama siapa, dan beruntungnya saya, si ketua kelompok adalah salah seorang siswa yang dikenal pintar dan sempurna. Yah, beruntung ya saya dan malang bagi dia mendapatkan saya sebagai anggotanya. Hahahahaaa….
            Tidak terlalu banyak bekerja, menentukan bahan, membeli bahan, mengumpulkan uang, menentukan desain dan juga mengerjakan si ketua yang menentukan dan membagi-bagi tugas kami, oke, disini kami menyelesaikantepat waktu, tanpa ada berantam dan suka tidak suka, kami juga mendapat nilai bagus.
            Lalu pengalaman selanjutnya ketika SMP kelas 7 (disini sistem kbk udah diterapkan)   pelajaran seni rupa dan kali ini menari, saya mendapatkan kelompok yang agak menyakitkan hati ya. Kali ini juga si guru yang menentukan anggota kelompok, tapi tidak menentukan siapa ketuanya, jadi semua satu kelompok itu ketua dan anggota, tidak ada yang bertanggung jawab sih. Dan akhirnya dengan inisiatif saya, saya yang mengatur semuanya, dari mengumpulkan anggota, menentukan tempat latihan sampai menyiapkan peralatan untuk pertunjukan di kelas (karena disini narinya nari persembahan, saya yang membuat tepak dan menyuruh teman-teman saya membuat lidi-lidi yang di lilit kertas kado-lupanamanya). Seperti dugaan karena tidak ada kerja sama, kami mendapat nilai terjelek dan membuat mukak saya jelek sejelek-jeleknya. Sial!  
          Lalu disemester 2nya kali ini kami mendapatkan sebuah kelompok baru yang diundi, lagi-lagi tidak ditentukan siapa ketuanya. Kelompok saya kali ini disuruh membuat sebuah drama komedi –masing-masing kelompok dapat tugas berbeda. kami disini sepakat untuk mengadaptasi cerita dari extravaganza yang dulu sedang popular-populernya. Para kelompok secara tidak langsung menjadikan saya ketuanya, dan karena itula mereka mendengarkan ide-ide dari saya ditambah ide ide mereka yang mendukung. kami menentukan pakaian bersama, peralatan bersama, dan latihan yang hanya 1 hari dengan skrip yang saya buat atas ide teman saya. Oke, disini pentas kami mendapat nilai baik, walau bukan terbaik. 
           Kejadian selanjutnya saat saya kelas 9 SMP. Karena saya termasuk anak baru disekolah ini –semester2 SMP kelas 8 saya pindah sekolah mengikuti orang tua yang pindah tugas- saya dipilih wali kelas untuk menjadi ketua kelompok dalam mata pelajarannya. Disini sistem kbk udah berubah dan mata pelajaran ips digabung semua jadi matapelajaran IPS, tidak di pisah ekonomi, sejarah, sosiologi, dan geografi. Dan kelompok ini berjalan dengan baik sampai selesai satu semester yang ditetapkan ibuguru itu.  
          Lalu di masa yang sama pelajaran muatan lokal, kali ini kami belajar tentang listrik dan bagaimana merangkai lampu diatas triplek. Disini kelompok dipilih berdasarkan tempat duduk dan kelompok saya wanita semua. Jelaskan WANITA SEMUA dengan merangkai listrik. Disini juga ketua tidak ditentukan, tapi karena teman-teman saya secara tidak langsung juga mengikuti instruksi saya akhirnya mereka memilih saya sebagai ketua. Oke, saya menggilir mereka mengambil alat satu-satu setiap minggu, sampai akhir semester. Dan kelompok ini bisa dibilang berhasil.  
          Saat SMA kelas 10 dulu ya pasti juga ada kerja kelompok. Dan kali ini dikelas 10 yang notabennya belom terlalu dekat kami sudah di kelompokkan dalamsatu kelompok di pelajaran muatan lokal yang mengambil tugas membuat majalah. Kebetulan saat itu ekskul saya yang merupakan ekskul sastra sedang membuat majalah dan jadinya itu adalah kesempatan besar untuk saya belajar tentang redaksi. Jadi kelompok itu yang terdiri dari 5 cewek dan 1 cowok ini kami menyelesaikan dalam waktu yang cepat tetapi seperti saya sendiri yang mengerjakan. Oke kami mencari bahan artikel dan lain-lain bersama, menentukan bersama, mengetik bersama dan lainnya,tepatnya kami membagi tugas untuk cepat selesai. Karena di kelompok saya itu yang masuk ekskul sastra saya sendiri dan kebetulan saya masuk redaksi majalah sekolah, mau ngak mau saya lebih pengalaman daripada mereka. Apalagi tugas saya (individu) membuat cover majalah di puji guru dan jadilah saya semua yang mendesain logo majalah, mengedit, memasukkan dalam satu halaman dengan corel draw sampai mengeprint dan menjilid serta teman teman sekelompok saya hanya membantu doa. Sial! Tapi ya gak papalah, tidak semua orang beruntung seperti saya yang masuk dalam redaksi majalah sekolah dan lumayan mampu mengedit dan lainnya untuk satu majalah.  Akhirnya saya menyelesaikan tugas kelompok itu tepat waktu daripada kelompok lain. Hiks, sedih karna teman-teman sekelompok tidak dapat membantu banyak dan senang karena lagi-lagi di puji hasil karya saya. 
           Kelompok di kelas 10 ini di semester selanjutnya pelajaran bahasa Indonesia lagi-lagi milih kelompok sendiri untuk membawa drama yang diadaptasi dari dongeng, dan para konco-konco saya mencar kelompoknya karna saya terlambat milih,dan akhirnya saya memilih para teman saya dan lagi-lagi wanita semua. Huuft,… teman sebangku saya pun yang kecil imut-imut juga kali ini masuk kedalam kelompok saya –jarang ya pud kita sekelompok, hiks.
            Nah, disini teman –teman saya memilih saya untuk mencari dongeng yang di perankan wanita semua. Saya langsung berpikir bawang putih bawang merah, tapi kan ada pangerannya, gimana donk? Akhirnya pangeran di tiadakan dan ceritanya di rombak abis. Hahahaaaa… imajinasi saya kali ini berguna. Dengan masukan dari teman-teman dan melihat karakter para pemain jadi deh sebuah drama yang memukaaau.. gimana tidak memukai, saya membuat teman sebangku saya yang notabennya ngomong “iya” aja susah, inidisuruh centil menjadi ibu peri –tadinya ikan, masak dia disuruh mengeliat jadi ikan, uwaaat kan? Saya disini berperan menjadi bawang merah. Masalaaah yang luar biasanya adalah, di hari H pemeran utamanya si bawang putihnya tidak hadiiir. Jadilah saya mengganti peran para pemain, dan naskah disuruh ngapal sama yang lain. saya lupa seperti apa ceritanya,di lain waktu akan saya ceritakan. Dan naskah yang sudah sempurna di rombak habis sama kami,dan tampillah kami dengan lelucon yang menyenangkan. Dan kami menjadi yang terbaik yang tampil hari itu. –pud, kamu menjadi ibu peri yang menakutkan saat itu. 
           Hm, di kelas 11 SMA, hampir setiap pelajaran mengharuskan membuat kelompok untuk membagi-bagi tugas, kali ini saya akan menceritakan kelompok yang gagal dan berhasil. Dari pengalaman saya ini, komunikasi dan jadwal deadline harus ada karena setiap kelompok akan maju dan mengambil nilai tiap minggunya. Dan juga materi harus di pahami dan banyak Tanya sama guru. 
           Suatu ketika kelompok saya berhasil membawakan materi dari pelajarn biologi. Kali ini kelompok di tentukan dari undian. Beruntung saya sekelompok sama ketua kelas yang sangat perfeksionis, dan gadis-gadis pintar tapi nyantai. Hahahaaa… di kelompok ini, ya namanya wanita kalau ngumpul pasti ngerumpi, dan rumpian kami saat itu adalah drama korea The Great Queen Soendok. Dan malangnya ketua kelas yang dapat sekelompok sama gadis-gadis tukang gossip. Tapi, dia tidak marah dan membiarkan kami bergosip ria, tapi tetap memberikan kami tugas masing-masing yang dikumpul hanya dalam waktu sehari. SEHARI!!!! Dan itu membuat kami menyesal telah bergosip saat dia sedang menjelaskan. Pada begadang deh, tapi besoknya bahan yang di kumpul didiskusikan dan di potong yang mana yang perlu dan yang tidak, jadilah kelompok kami yang terbaik kali itu.
            Cerita malangnya di salah satu kelompok dikelas 2 ini , saya yang tidak mendapat kelompok memasukkan sendiri diri saya ke sebuah kelompok yang isinya cowok semua. Mereka terima-terima saja saya masuk kekelompok mereka, dan itu menjadi hal yang mengegerkan otak saya. Sekelompok sama cowok yang berjumlah 4 orang dan saya sendri cewek. Yang lainnya memang membantu tapi untuk laporan saya yang menulis karna menurut penelitian tulisan saya yang paling cocok untuk menulis laporan –saat itu dalam benak saya, mereka malas nyatat kali ya. Tapi karna mereka tepat waktu ngumpulin tugas dan mereka pintar jadi semua gampang. Masalahnya, saat mulok dan kimia di gabung pamerannya –ketika itu kami ada pameran yang diadakan perkelas. Dan sedihnya kelompok kami mendapat meja yang sangat sepi. Kelompok lain memamerkan hasil mulok dan kimianya serta berdagang makanan, nah kelompok kimia saya –muloknya beda kelompok- adam ayem Cuma seadanya, dan poto-poto yang ditempel mendadak dan kain batik sebagai taplak meja yang standart abis. No problem, yang penting dapat nilai. Hahaha….            Langsung lanjut kekuliah ya.
            Semester satu kuliah, kelompok yah, karena pada malu dan adem ayam berjalan dengan lancar dan tidak terlalu mengesalkan. Di semester 4 ini, salah satu pelajaran mengharuskan untuk membuat kelompok. Dan disinilah masalahnya adalah, tidak ada ketua dan jadwal deadline yang harus di kerjakan. Saya tipe orang yang menyelesaikan kerjaan jauh hari sebelum dikumpul, nah teman-teman saya ini adalah yang tipe adem ayem yang penting selesai. Dan saya yang mengerakkan mereka untuk mengerjakan tugas. Tapi hasilnya tidak maksimal menurut saya.
                     Jadi para pembaca yang kesal dengan kelompoknya atau untuk membuat kelompok jadi solid, saya rasa beberapa saran di bawah ini dapat di pertimbangkan.
1.      Kalian harus memilih penggerak, walau secara to the point atau secara tidak langsung. Misalnya dikelompok kalian ada yang pintar dalam mapel itu atau memiliki otak yang kalian rasa bisa menjadi pemimpin, kalian bilang aja, kamu aja yang jadi ketua kami serahkanlah kekamu apa yang harus kami kerjakan. Atau kalian bisa secaara tidak langsung bertanya padanya “kapan kita kerjain tugas kelompok, kamu atur ajalah,” saya rasa cara seperti ini dapat mengisyaratkan kalau kalian meminta dia untuk menjadi ketua, atau kalau tidak ketua sebutan lainnya penggeraklah.
2.      Ikutin apa kata si pemimpin/penggerak, dan sepakatain deadline dan cara pengerjaan. Dan kalian harus konsisten dengan deadline yang disepakati sebagai akhir untuk pengumpulan tugas. Kenapa demikia? Agar kalian dapat membahas atau membaca hasil kerja kalian jika sewaktu-waktu pengajar kalian menanyakannya, atau agar dapat dicari dimana kekurangan atau kelebihan dari tugas kalian.
3.      Jika kalian ikut ekskul atau klub atau semacamnya lah, jangan jadikan itu alasan untuk kalian bolos dari kerja kelompok, atau menjadikan alasan untuk molor mengumpul tugas. Karena itu akan menjadikan kelompok kalian babak belur untuk menyelesaikan tugas.walau teman kalian senyum senyum dan mengiyakan, saya yakin bahwa dia menyumpah serapah kamu yang beralasan untuk tidak bekerja sama walau kamu pada akhirnya ikut turut serta dalam penyelesaian tugas. Ingat sekolah atau kuliah adalah yang nomor satu, yang lainnya hanya pendukung.

4.      Jangan meminta teman sekelompok untuk memahami masalah atau pekerjaan yang sedang kalian kerjakan . misalnya, kalian sedang menyelesaikan suatu proyek atau sebuah acara, jangan kalian bilang “aku sibuk loh, bukan tugas ini aja yang aku pikirin” nah, itu juga akan membuat teman kamu malas dan kesal karena mereka harus memahamimu, sedangkan kamu tidak memahami kalau lebih bagus menyelesaikan lebih cepat daripada menunda. Kalau kamu termasuk ini bearti kamu EGOIS!!! Dan jika kamu di posisi mereka, maukah kamu mengikuti kehendak temanmu yang egois? Tidakkan.! Jika kamu memang tidak dapat membantu banyak, bilang saja sama mereka bahwa kamu tidak dapat membantu banyak, tapi jangan pulak abis itu kamu lepas tangan, dan menganggap kamu tidak perlu bekerja  sama lagi, tapi kamu tetap harus membantu karena kamu ketika masuk disebuah kelompok bearti kamu adalah satu kesatuan. Pengalaman saya disni: suatu ketika saya ada kerja kelompok di suatu maple. Saat itu saya persiapan mau liburan, jadi saya beritahu keteman-teman saya bahwa saya tidak dapat membantu banyak, jadi saya kerjakan kumpulkan bahan dan mengetik meminta teman yang lain untuk segera mencari bahn agar dapat di kerjakan apapunlah namanya agar saya tidak disalahkan karna udah gak kerja. Udah gitu juga saya pikir saya benar, tapi kawan saya secara blakblakan mengatakan pada saya ‘janganlah karena mau pergi kami dipaksa paksa cepat untuk selesaiin tugas, orang itu juga punya kegiatan masing-masing” gitu katanya, padahal sependengar saya tugas itu di kumpul Cuma dalam waktu dua minggu (yang ternyata di undur jadi satu bulan).5.      Terakhir, kamu harus bekerja sama dan menanamkan dalam hati kamu bahwa “kita harus bekerja sama dan memahami bahwa kita harus pengertian pada mereka.” maksudnya ,bekerja sama dan mengikuti semua yang sudah diperintahkan dan pengertian bahwa tugasi ni adalah tugas kita bersama. Kalau kamu tidak pengertian, gimana mereka mau pengertian sama kamu.Sekian dulu untuk kerja kelompok. Cerita cuap cuap yang semoga dapat memberi pelajaran pada kamu yang kesal dengan kelompok tugas yang tidak solid. Sampai jumpa di cuap-cuap selanjutnya. 



hari terakhir jalan-jalan .... (4 december 2012)

    Ini hari yang menyedihkan dan tanpa photo.... jelas, tanpa PHOTOOOO.. kenapa? karena lupa ngecas handphone, kamera masuk koper, i-phone juga lupa di cas. hahahaaaaaaaa...... menyedihkan, karna akhirnya enam hari udah selesai.. hiiks ... cedih beud yaaach...
    Hari ini kami hanya beli sana sini yang kemarin tertahan karena takut duit habis.. pergi ke retro yang jual barang bagus.. beliin oleh-oleh untuk ayah ibu dan mertua kak eka.. hari yang hujan membuat saya jadi malas pilih-pilih, dan juga duit tinggal dikit. -saya tidak bisa menahan perut lapar, jadi duit habis untuk makan- hahahaa....
    Karena tidak terlalu seru, jadi saya sudahi jalan-jalan hari ini. tapi, yah harus diakui, barang-barang di bandung memang unik dan modist... beli baju lebaran di sana, mungkin bisa banyak kali ya..
bye byeee Bandung... see you next time..

Hari Ke 5 Bandung lagi (3 Desember 2012)

      Nah, sampe di bandung jam 9nan, yah, kan kereta apinya telambat kali kemarin, wajarla nyampek jam segini. Oke, kami pergi langsuuung ke kawah putih. Ada yang disayangkan yaitu, cuaca di hari itu mendung :( . Kami di jemput sama travel yang kemarin lagi.. lumayanlaa... nah, kami langsung menuju ke kawah putih dengan memakan roti. wkwkkwkk.. rencanaya makan beratnya menjelang siang aja, jadi hemat. Hari itu kota bandung rasanya ramai kali, dimana mana liat anak sekolah. Perjalanan ke kawah putih jauh n lama, jadi karena saya kedinginana,-kan saya udah pernah bilang saya gak tahan dingin-, saya minta dicariin rumah makan yang jual sop buntut di sepaanjang jalan ke kawah putih. Kenapa sop buntut,karena saya pengen kemarin itu. wkwkwkk..
      satu jam perjalanan lebih, akhirnya ketemula kede yang jual sop. bukan sop buntut sih, naman\ya kalo gak salah sop gilaaaa.... katanya pedas, jadi sok jagola saya mesan sop gila sama nasi, uni ma kak eka cuma ngeliat n makan yang lain bang putra malah nyari batagor, jadi saya sendiri yang makan disini.. Setelah makan nannya datang, terciumlah bauk merica dan cabe ijo yang berbaur jadi satu *ngenceees*..
Sop Gila
ngeliat harumnya aja, kak eka udah ngelirik, huuft.. lalu saya coba cicipan pertama dan... "euum enak" gk terasa pedas sama sekali, kak eka nyoba uni nyoba, dan akhirnya orang ni mesan. wkwkwkk... nah, saya coba makan pakek nasi, lama lama kok terasa pedas dan serasa bibir jadi dower kepedasan. 
       Oke, saya akui saya tidak habis memakannya keburu perut sakit.. wkwkwkk... setelah makan lanjut perjalanan. saya rasa di bandung ini gak perlu ac kali ya. dingin kali pulak. saya tertidur pulas kena angin sepoi sepoi.. dan terbangun ketika mobil berhenti karena macet. setelah diselidiki ternyata ada tanah longsor didepan, jadinya kami menunggu setengah jam. Kata pak supir memang sering disini longsor. tapi longsor kecil gitu.
       setelah sampai dikawasan kawah putih, kami harus naik mobil sewaan karena mobil pribadi harus bayar mahal kalo mau naik keatas. jadinya kami naik rombongan di salah ssatu mobil yang disewitain. mobilnya sih mini bus cem sudako gitu, tapi ya dinding kanan kirinya gk ada ditutup sama terpal  transparan gitu aja.
parkiran mobil
Nah, dengan bergerimis ria, payung sangat berguna disini, jangan lupa bawa payung dan minum ya...

    Setelah naik mobil dan isinya dah penuh, kami pun gerak naik keatas. melewati gunung-gunung, segarlah cem suasana gunung gitu. Kira-kira 5 menit mendaki gunung naikmobil ini,tibala kami dikawah putihnya.. dingiiiin kali.. setelah kekamar mandi yang airnya cem es, kamii jalan naik gunung.cuaca yang gerimis gini banyak yang nyewain si payung.
    Setelah jalan 3 menitan ke kawahnya, hujan gerimis tidak membuat kami menjelajahi semua yang ada disana. Kami setelah photo sebagai bukti pernah kesana, habis itu langsung balik ke mobil. Dingin booook…
            Nunggui para pasangan yang semobil sama kami, kami photo-photo di sekitar mobil parkir. Puas photo-phoro, kami kira para pasangan itu betah lama-lama dingin-dingin di kawah sana. Kami mah, ogah lama-lama di tempat dingin. Nah, gak lama para pasangan itu udah pada masuk dengan gaya kedinginan.



Wkwkwkwkk..
            
Berangkatla kami semua turun ke parkir mobil. Kami berlanjut ke danau cinta. Saya sih kurang tertarik ke sini, karna udah ngantuk dan lapar lagi. Wkwkwkkkk… setelah sampai ke danau cinta, adalah disitu ceritanya tentang bidadari dan orang awam yang jatuh cinta, di pisahkan dan bertemu lagi di danau cinta. Yah, gitula kira-kira. Mau ke pulau cinta, harus naik kapal lagi kesana.
           


Sudah dari danau itu, kami balik ke hotel, istirahat, malamnya jalan ke Paris Van Java…  naaaah ini baru mall yang kereeeeeeeeen,…. Gilaaaaaaak, seandainya di medan di buat juga, Paris van Sumatera …
            Mall nya itu lo, gedek, dan temanya alam kali. ada kandang-kandang burung dia tasnya, ada burung merpati, dan yang paling saya suka, TOILETnya. Toilet ceweknya ada kolam  ikannya gitu, mana wangi, closet nya keren..  ntahla, kok bisa.. wkwkkwkwk,…
salah satu tempat makan yang kami kunjungi di Paris Van java
            Barang di jual disini juga bermerk dan jarang ada di mana-mana. Mungkin ya.. hahahahaa…..