Akhir cerita 2018


  Assalammualaikum.
          Walau bagaimanapun, Aku tetap akan bersyukur atas semua yang terjadi di 2018. Pelajaran-pelajaran berharga menyesakkan dada membuatku mengerti yang dinamakan hidup.
          Seperti yang kalian baca di Akhir Cerita 2017, aku sangat semangat menghadapi 2018. Ya, aku semangat. Sangat semangat sampai rasanya darahku memanas. Aku merasa semua akan menarik di 2018. Aku tetap berusaha keras menggapai impianku pada awal sampai pertengahan tahun ini. Semua berjalan lancar maksudku.
            Aku diberikan kesempatan bekerja bersama dosenku berkeliling dua daerah di Sumatera Utara, yaitu BatuBara dan Langkat. Bertemu banyak orang, bercerita dan mendengarkan kisah-kisah. Perjalanan ini bukan pengalaman berharga, tapi ini adalah pengalaman yang menyenangkan bagiku.
           Untuk pertama kalinya aku ke luar negeri. Bertemu banyak orang dari berbagai belahan dunia di negara kecil nan maju tersebut. Mendengarkan cerita penduduk. Mengikuti langkah cepat penduduk untuk maju. Melihat ke indahan dunia yang berkali-kali membuatku berdecak masyaallah.
           Tesisku. Aku kira tesisku akan membawaku bertemu orang-orang menarik yang akan membuatku berkata “wah, banyak orang-orang hebat di Indonesia”. Tapi apa daya, tesisku membawaku ke kejadian-kejadian menyebalkan. Tidak salah tesisku tentu saja, tesisku berjalan lancar dan baik sampai bulan agustus kemarin, malah aku sudah menulis lebih dari 100 halaman. Yang salah adalah Aku. Aku membuang-buang waktu dan tidak melihat dan mengambil kesempatan dengan baik. Aku merasa semua akan mudah, tetapi ternyata ‘semesta’ tidak mengizinkannya. Malah memutar balikkannya. Walau begitu, aku tetap mencintai tesisku dan ingin tesisku dapat berguna bagi banyak orang.
Kalau, semua bukan pengalaman berharga, jadi apa yang berharga bagiku? Kepergian ayahku adalah pengalaman berharga, paliiing berharga di hidupku. Kepergian ayahku tidak membuatku susah dalam segi ekonomi, tentu saja ayah bekerja keras mengumpulkan pundi-pundi hartanya untuk memastikan ketika dia pergi kami tidak kelaparan. Ke pergian ayah membuatku, untuk kedua kalinya memutuskan sesuatu memakai logika dan hati diwaktu yang bersamaan, walau sampai saat aku menulis ini hasil akhir dari keputusanku itu belum kunjung aku terima. Dan, tersadar, aku sudah mendapat satu gelar lagi,yaitu anak yatim. Bukan gelar yang buruk, karena setiap manusia pasti di tinggalkan dan meninggalkan. Intinya, sampai akhir dan setelah ayah di kebumikan pun, aku masih merasakan kasih sayang dan pelajaran-pelajaran kehidupan darinya, Sungguh, aku sangat bersyukur Allah menitipkan aku pada pria yang tepat.
Di tahun ini juga, aku kira aku sudah menemukan Kamunya aku, ternyata sedikitpun aku tidak menemukan kamu. Aku kira, berakhir sudah pencarianku, ternyata mungkin aku belum mulai mencari. Aku kira aku sudah sampai, ternyata berjalan saja aku belum. sampai-sampai aku kira aku sudah melepaskan,ternyata tergenggam saja tidak pernah. Dan untuk Kamu, setelah ayahku pergi, aku merasa sudah penting menemukan kamu untuk menyokong kehidupan lahir dan bathinku. Tapi, mungkin Allah belum merasa ini saat yang tepat. Jadi Kamu, persiapkan dirimu sebaik mungkin sampai saat kita bertemu. Okey!!

Dan terakhir, 2017 tahun aku jatuh cinta dengan diriku, tapi 2018 membuatku mulai ragu dengan apa itu cinta. Eseeeeh… jadi 2019, aku gak berharap terlalu banyak, tapi aku akan selalu melakukan yang terbaik sebisa dan semampu aku dengan rasa bersyukur apapun yang terjadi.

WELCOME 2019... Bismillah

Bukan 13 Reason Why – Mengapa Kamu di Bully


Assalammualaikum readers semua. 

Kemarin (23 September 2018) aku marathon nonton serial netflix “13 Reason Why” . Aku agak terlambat nontonnya, dikala sudah banyak orang orang yang menonton, (terbukti karena serial ini menjadi salah satu yang banyak ditonton).  Tapi, lagi-lagi , tulisan ini bukan tentang synopsis atau ulasan dari film, tapi apa yang aku pikirkan tentang BULLYING.
foto dari google


Saat dan setelah menonton ini, aku mengulang ingatanku kembali dan menyadari beberapa hal .

Pertama, aku bukanlah salah satu manusia di bumi ini yang pernah mengalami bullying sedemikian rupanya sampai aku merasa sendirian dan kesepian, merasa tidak berguna, atau menjadi penyebab masalah  di dunia ini sampai ingin bunuh diri. Jelas aku mensyukuri hal ini. Aku jadi mengulang kembali hidupku selama ini, bagaimana aku diberkahi dengan orang-orang baik di sekitarku, aku  selalu punya teman untuk mengobrol kapanpun aku mau. Aku punya kakak-kakak dan adik yang –walau menyebalkan- membuatku tertawa. Aku mendapatkan cinta yang sudah aku sebutkan di tulisan ini (klik disini).  Atau mungkin, aku pernah mengalami bullying, tapi aku tak menyadarinya dan tetap merasa semua baik-baik saja, siapa tahu.

Yang kedua, aku memutar kembali ingatanku tentang masa laluku –terutama masa sekolah- apakah aku pernah menjadi pelaku bullying? Atau, mungkin aku tidak sadar aku melakukannya? Atau aku membiarkan orang-orang disekitarku melakukan bullying, dan aku tidak peduli?  Terlalu sombong aku rasa bila jawabanku “tenang ulan, kau aman dari melakukan bullying” . Yap, melalui tulisan ini, siapapun yang tahu kalau pemiliki blog ini adalah AKU, aku minta maaf sebesar-besarnya karena aku telah menyakiti hatimu, merusak kepercayaan dirimu, menghilangkan emosimu, atau apapun yang membuatmu merasa buruk, dari lubuk hati paling dalam aku minta maaf.

Yang ketiga, hei… bukankah itu salahmu sendiri kamu di bullying, atau kamu tidak sadar kalau kamu sudah menghancurkan rotasi semesta yang memang sudah pada jalurnya? Aku tidak tahu apakah tulisanku ini benar, tapi ini pendapatku pribadi. Kadang, ada orang tidak sadar kalau mereka telah melakukan sesuatu yang memicu orang lain untuk menganggu dirinya. Mereka menjadikan apa yang mereka telah lakukan untuk menjadi alasan orang-orang mengejek,menganggu,menyiksa mereka. Karena ada pepatah yang bilang, tidak ada asap bila gak ada api, aku rasa bukan api,tapi rasa panas.  Contohnya, seorang temanku dulu di diemin satu kelas karena melakukan nepotisme karena kerabatnya guru dengan mencuci raportnya sehingga dia mendapatkan peringkat tiga besar di kelas. Itu buruk, kau tahu! Karena ada orang yang berjuang belajar keras untuk mendapatkan posisimu! Dan anehnya, entah kenapa satu kelas (baik yang berusaha keras maupun yang tidak) membenci hal itu, tanpa di aba-aba atau tanpa ada provokator, hal itu terjadi, jadi terbukti tindakan mencuci raport itu buruk. Atau contoh lain, kau melakukan suatu tindakan yang tanpa kau sadari sudah membuat kesal orang lain –gawat kalau orang lain itu popular-, dan orang lain itu ingin memberikan pelajaran kepadamu karena kau menganggu hatinya. Itu dendam, sayang. Atau… kamu terkenal karena hasil plagiatmu, dan kemudian semua orang tahu, dan kamu tidak merasa bersalah juga? Itu hukuman namanya,  sayang.

Yang keempat. Aku tahu kalau, ada alasan yang tidak dimengerti kenapa seseorang dikucilkan. Seperti, kamu terlalu cantik (orang ganteng gak pernah di bullying, karena laki-laki tidak seperti itu aku rasa) , atau kamu terlalu pintar dalam pelajaran. Teman dekatku dikucilkan karena dia cantik. Tentu saja yang menjauhinya adalah perempuan yang kemungkinan iri padanya dengan berbagai alasan. Itu mungkin yang disebut, cantik itu dosa. Tenang saja, tidak semua orang cantik itu di bully, tergantung maksudku, tetap baca sampai habis, karena aku sudah mulai memikirkan yang kelima. Kalau pintar, yap, Allah SWT memberikan kelebihan pada beberapa orang untuk menjadi pintar dalam akademik, dan mungkin memberinya cobaan dengan mengurangi kemampuannya dalam bersosialisasi. Mungkin ditempatmu juga ada orang pintar tetapi di bullying, kenapa? Mungkin karena dia sombong bagimu karena tidak memberikan contekan. See.. memang ada hal yang tidak di mengerti kenapa orang di bullying.

Yang kelima. Cara membawa diri. Walaupun kamu cantik, kaya, pintar, tapi kalau kamu tidak pandai bersosialisasi dan menahan diri untuk masuk dan bergabung dengan orang-orang, mungkin kamu akan merasa kesepian dan merasa di kucilkan, lalu kamu menyalahkan semua orang karena kamu menjadi sendiri. Atau kamu selalu menunggu akan adanya teman yang selalu ‘mengajakmu’. Hei, hidup ini perlu feedback. Guru bahasa Indonesiaku pernah tiba-tiba menyuruh kami menulis satu nama teman yang kamu rasa dekat denganmu. Aku menulis nama teman sebangku aku dan diapun demikian sepengakauannya. Penjelasan dari guruku, mungkin ada yang melapor kalau kelas kami mengucilkan seseorang, atau beliau baru menonton atau membaca hal-hal seperti itu, aku tak tahu, beliau berkata kalau perteman itu ada yang beralur satu arah, dua arah, memutar atau malah ada yang tanpa sadar dia popular di teman-temannya. Aku jadi kepikiran dan mulai melacak teman-temanku dan diriku tentu saja. Aku mendapatkan jawaban kalau aku dan teman sebangku aku, dua arah, hanya kami. Sedangkan ada yang berkelompok menganggap si A adalah teman dekat si B, si B merasa teman dekat si C dan si C merasa dia adalah teman dekat si A. Dan, ada yang tanpa sadar, dirinya adalah pusat dari segala keceriaan di kelas itu dimana semua orang akan otomatis sejutu untuk bergabung di acara kalau dia hadir disana (bakat alamiah yang menyenangkan, dan aku kenal salah satu orangnya).

Dan karena aku tahu pertemananku hanya satu arah, dan ini membuat aku jadi,apa ya namanya, terkucil juga mungkin.  Sejujurnya, aku bukanlah orang yang terlalu popular di lingkunganku, tapi Alhamdulillah aku tidak pernah sendiri. Saat pembagian kelompok, aku selalu berharap gurulah yang mengkelompokkan kami, bukan kami yang mencari kelompok. Kenapa? Karena jarang ada yang mau memanggil aku untuk bergabung. Dan itu menjadi beban untukku saat itu, apakah aku dikucilkan? Atau, mereka –teman-temanku, tidak menyukai aku? Apa aku punya salah pada banyak orang? Atau tingkah laku aku menyebalkan? Ternyata tidak!
Buktinya, setiap teman semeja aku tidak hadir dan bangku di sampingku kosong, selalu saja ada yang siap untuk duduk di sebelahku, walau hanya untuk bercerita denganku (bukan menyontek, karena aku bukan orang yang tepat untuk menyontek). 
Jadi, kenapa aku tidak popular untuk dijadikan teman sekelompok?  Aku mencari tahu sendiri dengan bertanya random pada teman sekelasku. Aku mendekati beberapa orang dan menyelundupkan pertanyaan “nanti kalau pelajaran xxx buat kelompok, kamu sama siapa” . Nah, dari sini aku tahu hal yang mengejutkan tentang diriku, yaitu… Aku bukan orang yang dipilih tetapi AKU ADALAH YANG MEMILIH!. Maksudku, ada beberapa orang yang berharap-sepertinya- untuk aku minta bergabung di kelompokku. Memang, ada orang yang sudah dekat dengan teman mereka dan kalau ada kelompok, daripada susah mencari, yaudah sekelompok sama mereka saja, dan kalau AKU meminta mereka sekelompok denganku, mereka bisa saja pindah ke kelompokku. Seperti itu, dan aku melakukannya!

Dari sini aku sadar, bahwa tidak selamanya harus aku yang diajak pergi, karena aku bukan magnet yang bisa menarik orang untuk dekat denganku . Mungkin karena auramu yang tanpa kau sadari membuat orang segan padamu, atau merasa canggung berada di dekatmu, maka karena itu kamu harus mencairkan suasana yang memang bawaan lahirmu.


Jadi, yang mau aku gambarkan adalah, kenapa kamu di bully itu mungkin berasal dari dirimu sendiri. Dan sering kali, orang yang merasa di bully mengatakan itu salah dari seseorang menyebabkan dia di bully.
Jangan terlalu menyalahkan orang lain atas sesuatu yang menimpa kamu. Coba cari cara dan penyebab kenapa kamu seperti ini. Berbicara dengan orang lain itu terkadang baik menurutku, karena kalau beruntung kamu akan mendapatkan solusi dari masalahmu. Jangan menolak atau mencari-cari alasan yang membenarkan tingkah laku burukmu atau tingkah lakumu yang tidak dapat di terima banyak orang lain (misalnya kamu maniac komik, atau kartun –inisih aku, atau kadang kamu punya pendapat yang berbeda tentang sesuatu hal dari orang kebanyakan –aku lagi ini.). Terima saja kenyataan dan lakukan perubahan kecil. Coba mulai menyapa orang dengan senyum and say ‘hi’ pada temanmu. Atau mulailah mengulurkan tangan, ajak seseorang untuk kekantin bersamamu.  Tindakan kecil seperti itu, mungkin akan melepaskanmu dari kesepianmu selama ini.

Kalau kamu merasa u are victim, Keep strong, keep on fire and keep do something good!

Love

Ulan

Melancong ke Singapore hari #2 part 2


Assalammualaikum. Langsung aja ya. Ngomong-ngomong, aku mulai ngetik habis liat Jonatan  Christie buka baju ngerayain medali emasnya. Selamat Dek Jo.

Di hotel kan ya, kami tuh udah bauk ketek, akhirnya sampai hotel mandi dan leha-leha bentar. Disini, pop mie penyelamat perut keroncongan. Hahaha.
Jam setengah 4 waktu Singapore, kami udah keluar kamar untuk menuju  Merlion. Tadinya ada perdebatan mau naik bus atau naik Mrt, dan akhirnya kami naik Bus. Aku lupa bus nomor berapa, karena kak Eka yang hapal nomornya, jadi kata kak Eka “ini dia busnya” yaudah kami naik. Hahaha
Kami turun di Halte (lupa apa namanya) jalan sekitar 5 menit sampai di Gedung Durian (Esplanade Singapore) ituloh, gedung yang unik itu. Nah disana kami main-main air sungai kecil , lihat patung Keluarga Berencana versi Singapore ( 3 anak lebih baik)  dan foto-foto.
Di belakang ada Gedung Esplanade


Jalan dikit, sampai ke jembatan Esplande nya. Disana viewnya menampilkan 3 landmark yaitu Singapore Flyer, Art Science Museum dan Marina Bay Sands (dan kalau beruntung bakal ada kapal yang berjalan menambah bagus fotomu) .


Singapore Flyer , Art Science Museum and Marina bay sands

Nah, di jembatan ini aku merasa gak di Singapore, dimana-mana aku dengar orang ngomong Indonesia. Tapi ya, disini ramai sekali, ada orang yang tour, pokoknya menurutku semua orang dari seluruh dunia ada disini. Hahaha.
Nah, pas lagi foto-foto, uni bantui aku foto kan, seorang bule nyamperin uni nawarin buat fotoin kami berdua. Uni bingung ku bilang kasih aja. Lalu kami di fotoin om bule. Ku pikir satu dua kali jepret, ternyata banyak. Dia sampai nawarin “one more” aku sih “oke-oke” aja.
Satu dari beberapa jepretan om bule

Setelah om Bule berlalu, kami punjalan menuju merlion. Kak eka dan keluarga kecilnya udah ntah dimana. Kami jalan ke Merlion. Sampai di Merlion, ramaaaai kali. Berbagai bahasa aku dengar, yah paling sering dengar orang berbahasa Indonesia atau melayu.
Nah, disini karena  ramai, aku gak ngerasain apa ya, mungkin karena ramai kali, aku gak bisa dapat foto yang aku mau (Walau ada) .
gaya keramas maksudku, tapi hasilnya gaya sakit kepala

Ketemu sama kak Eka dan keluarga kecilnya, kami jalan menuju tempat istirahat gitu di bawah jembatan. Dan aku dapat  spot foto lagi.
One of spot foto bagus


Dari sana, kami jalan ke Esplanade lagi nyari stasiun MRT lagi mau ke Garden Bay The Bay.  Dengan perjuangan panjang, kami akhirnya menemukan MRTnya. Dan kami jalan menuju Marina Bay The Bay. Oh iya, kalau mau tau, disini harus siapin kaki yang sehat. Karena perjalanan dengan kaki akan membuatmu lebih lelah. Bawa air juga.

Disini, aku mah takjub. Garden bay the bay ini aku sarankan jangan seperti kami yang hanya 3 jam disini. Kamu kalau ke sini dari siang saja sampai malam, jangan kami dari mau magrib sampai malam. Gak puas. Karena dalamnya Garden Bay the Bay ini luar biasa cantiknya, bagusnya, dan penuh pengetahuannya. Disini aku gak banyak foto karena menikmati  suguhan yang diberikan. LUAR BIASA! Dan bila berkesempatan lagi, AKU AKAN KESINI SATU HARIAN! (Ya Allah, kasih kesempatan lagi ya, AAAMIIIN)

Kamu tau arti tulip kuning? Artinya, persahabatan , kecerian dan cinta di tolak




Oke, hari ini berakhir bahagia.
Wassalammualaikum

Perawatan wajahku dari SD (dee-dee, Pond's, Skinfood, Innisfree)


Halo. Assalammualaikum semua. Tadinya mau buat blog lanjutan jalan ke Spore kan, tapi ku lagi merasa gak enak karena I wish I could be the perfect daughter, but I come back to the water, no matter how hard I try (Moana kaleee ). Oke, lets go!

Aku sudah mulai merawat wajah sejak kelas 6 SD. Kalau dipikir-pikir waktu itu aku merasa dewasa sebelum waktunya, tapi ternyata kawan-kawanku sudah lebih parah daripada aku (maksudnya perawatan wajah mereka sudah lebih terlihat dewasa) . Btw, sekarang lagi ada harum bakso di sekitarku, padahal lagi di ruang anak-anak nih.

Nah, melihat Ibu dan uni ku itu wajahnya berjerawat parah dan kak eka juga kadang jerawatan (ku gak tau kalau mau haid wajar jerawatan saat itu) jadi aku tak mau kelihatan tak bersih, akhirnya aku mulai memakai sabun pencuci wajah “dee-dee facial foam” yang di keluarkan memang khusus untuk anak-anak menjelang remaja seperti aku saat itu. Produk ini dulu iklannya, anak SD yang muncul jerawat tapi dia masih anak-anak, akhirnya emaknya kasih dia produk ini dan dia jadi bebas jerawat. Aku terpengaruh, dan ku masukkan ke dalam keranjang belanjaan pas lagi belanja bulanan. Emakku yah seperti biasa over protective kan dia heboh nanya, ini apa untuk apa, tapi karena doi tau “dee-dee” produk buat anak-anak, akhirnya aku dikasih beli. Horeeeee!!!!
ini dee dee nya , tapi ku lupa dulu pakai yg warna apa
foto dari google

Nah, dee-dee ini aku pakai sekitar satu tahun lebih. Sejujurnya, aku beli juga karena melihat keadaan geografis dan keadaan cuaca di Tembilahan saat itu yang panas, berminyak dan airnya tidak jernih (banyak yg menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari disana), yang pasti produk ini membantu merawat kulitku. Nah, selama pakai dee-dee ini, aku masih pakai bedak bayi yang Johnson itu. Dan Alhamdulillah, wajahku tidak berjerawat.


Masuk SMP, aku masih melanjutkan dee-dee ini sebagai produk wajib buat cuci wajah. Dan, di pertengahan semester 2, aku mulai berkenalan dengan produk Pond’s white beauty. Ceritanya, waktu selesai kerja kelompok di rumah Melda, aku minta bedak baby ke Melda karena kami mau pergi les di sekolah. Terus Melda dan IIs (Nurul) bilang “kami gak pakai bedak baby Lan, sekarang tuh kita pakai pelembab ini (kasih tunjuk Pond’s tube kecil)” dan aku yang culun ini saat itu ketakutan buat pakainya, ku bilanglah “iiih, gak papanya ini? Nanti bahaya buat kulit” gitulah. Akhirnya dengan pujuk rayu dan kekuatan dari Melda dan Iis saat itu, aku pakai untuk pertama kalinya Pond’s white beauty. Kebetulan, Melda punya toko grosiran dan menjual Ponds ini kan, akhirnya aku beli yang tube kecil ke Melda dengan diskonan harga kawan.
dulu gak gini bentuknya.
foto dari google

Nah, aku pakai produk ini terus-terusan sampai 3 SMP, seperangkat dengan facial foamnya. Dan lalu, muncullah produk Ponds Flawless White saat aku sekitar akhir kelas 3 SMP. Kak Eka, pakai saat itu karena iklannya Mbak BCL yang cantik. Kami kemakan iklan, akhirnya beli juga. Dan , Alhamdulillah produk ini merawat kulitku dengan baik. Tapi, ada beberapa kali aku pakai produk ol*y dan produk lain, tetapi hanya satu tube kecil aku biasanya akan kembali ke Ponds flawless white.
ini aku pakai hampir semuanya. yang di tengah itu yg gak ku pakai.
foto masih dari google


Nah, pas semester 1 kuliah, aku mulai ikut-ikutan ke dokter perawatan kulit. Pergilah aku ke Erh* , dan Alhamdulillah wajahku jadi bagus, tapi waktu aku tak pakai lagi muncullah jerawat membandel di jidatku. Parah! Aku tak pernah jerawatan sebelumnya, kulitku bak kulit bayi (hahahahaa) Jidatku penuh jerawat. Dan aku melanjutkan pakai Ponds lagi.

Nah, tetiba booming kan produk korea, saat itu aku masih jerawatan dan ku pakailah Innisfree yang ada di tulisanku sebelumnya (klik disini) . Dan bekas jerawatku hilang!! HILANG!!! Jidatku bersih dan bebas dari jerawat, produk ini terbaik. Tapi mahal. Akhirnya aku kembali ke Ponds lagi.
ini skinfoodnya, aku pakai nomor 23 , daaan foto masih dari Google
Baru-baru ini aku agak bandal. Aku mengganti produk dari garn**r yang sakura dan membuat pipi sebelah kiriku berbekas jerawat sampai sekarang. Walau aku kembali ke ponds, tetap berbekas. Aku kesal. Dan, akukan sejak 2 tahun ini pakai loose powder skinfood buckwheat dan ini pasangan yang serasi dengan ponds bagiku. Pas,loose powder ini habis, aku ganti degan bedak tabur mar** yang buatan kimia f**ma,yang katanya bagus, tapi membuatku jadi berkomedo parah. Aku komedoan lagi. Hiks sedih.

Nah, sekarang aku lagi menunggu paket innisfreeku datang lagi. Dan berharap bekas jerawatku hilang, setidaknya tak bekomedo lagi.


* btw, aku sering kali pakai Nah di awal kalimat. 

Toleransi

Assalammualaikum. Aku sepertinya harus merubah kebiasaan ngenote apa yang mau ku tulis di dalam otak, karena tidak akan bertahan lama ingatan di otakku. Hahaha. Alhasil, ku tak menulis-nulis blog berapa waktu ini. Ah, sudahlah. Bukan itu yang mau ku ceritakan hari ini.

Aku mau cerita tentang apa yang ku pelajari baru-baru ini di hidupku. TOLERANSI. Aku tidak mengurung toleransi hanya dalam kapasitas agama saja, ternyata toleransi itu bisa dalam berpolitik.
Tulisan ini tercipta dari kejadian yang aku alami. Jadi begini,aku diminta untuk jadi enumerator dalam suatu penelitian berkelompok dengan cowok-cowok teman kuliah magisterku. Jadi, karena harus pergi bersama dan didalam perjalanan mau tak mau harus mengobrol akhirnya segala macam kami obrolkan, sampai dalam pilihan presiden nanti. Apakah masuk tim #gantipresiden2019 atau di tim #salam2periode . Yang pasti aku di salah satu tim itu.
Nah, di kendaraan hanya aku sendiri yang berbeda tim dari yang lain, dan setelah mengetahui timku berbeda teman-temanku mulai merecokiku dengan istilah hewan kecil (tak lain adalah panggilan untuk pendukung timku dari tim mereka) dan bercerita padaku tentang bagaimana tidak berkompetennya pilihanku, menurut mereka.

Aku tidak terganggu, sumpah. Aku sadar aku tidak terganggu karena hatiku tak merasakan apapun saat aku mendengar pembicaraan di dalam mobil tentang pilihan mereka (sebelum mereka tahu aku tim berbeda). Aku hanya memilih diam dan tak mengubris karena merasa tidak pantas untuk berdebat, karena toh aku pun menyukai pilihanku karena hasil kerja beliau beberapa tahun belakangan ini yang aku rasakan. Dan lagi,aku selalu merasa hak seseorang untuk memilih siapa pun yang maju nanti. Dan aku menyebutkan aku tim yang berbeda dari mereka, agar mereka tidak berghibah tentang kelakuan seseorang tanpa melihatnya langsung.

Nah, kembali ke toleransi.

Bila aku marah, kesal, gondok dan ikut-ikutan untuk berdebat menjelekkan pasangan yang tidak ku pilih, apa gunanya aku sekolah tinggi? Bukankah perdebatan akan mengakibatkan rasa kesal dan berujung pertengkaran. Sudah pasti menurutku akan ada rasa kesal di hati bila kalah berdebat kan? Jadi ngapain dimulai. Ku tak ingin menambah musuh apalagi karena hal yang sepele, padahal tujuannya sama, agar Indonesia punya pemimpin yang baik. Aku pernah melihat ada orang yang berkampanye untuk pasangannya tanpa menjelekkan orang lain, dia hanya bercerita tentang apa yang dirasakannya dan dilihatnya, aku lebih menerima hal itu daripada membesarkan nama orang dengan menjelekkan orang lain.

Aku jadi tahu bagaimana gaya hidup berpolitik teman-temanku. Menurutku, mereka tidak siap dengan perbedaan, mereka tidak siap dengan segala kemudahan informasi yang diterima, tidak siap dengan kekalahan maupun kemenangan yang akan mereka dapatkan. Kok aku bilang begitu? Karena sudah kodratnya lover gonna be love and hater gonna be hate kata si mbak penjahit, seperti when you love someone kan, kamu gak akan mendengarkan apapun kata orang lain tentang your love . kamu hanya akan merasa dia sempurna. Jadi, gaya hidup yang di lakukan temanku tidak menunjukkan kedewasaan. Aku membayangkan, bila mereka menang, mereka akan merasa paling benar dan tidak akan merangkul yang kalah karena merasa sudah benar, mereka akan merasa informasi yang dengan bebas mereka dapatkan tidak dapat membilah-bilah mana informasi dari media sosial yang dapat dipercaya, mereka tidak akan siap untuk mengaku kalah bila mereka kalah.

Sedangkan menurutku, seorang siap untuk berpolitik ketika dia mengetahui hak orang lain untuk mempunyai pendapat yang berbeda dengan mereka dan menghomatinya. Menghormati perbedaan yang dimiliki orang lain dengan tidak menyakiti mereka dengan kata-kata. Tahu bahwa pilihan dia berguna untuk merubah suatu bangsa. Dan itu adalah  kehidupan politik ideal menurutku.

Aku jadi tahu bahwa latar belakang dan pergaulan seseorang mempengaruhi cara pandang mereka. Seperti temanku ini, aku merasa oh mungkin karena latar belakang mereka dulu sekolah agama berasrama, jadi mereka hanya bergaul dengan mereka yang seagama. Sedangkan aku, aku dari kecil bersekolah umum dengan orang-orang dengan latar belakang kehidupan yang berbeda dengan keyakinan yang berbeda, dan itu asyik berteman dengan mereka yang berbeda. Aku terbiasa untuk ngobrol dengan temanku yang berbeda pandangan denganku secara terbuka. Maksudku, kami bercerita mengapa kami memilih keyakinan ini dan mengapa dia memilih keyakinan itu, kita tidak harus mengikuti jalan pikirannya, toh pengalaman hidup dan bagaimana cara setiap orang memandang dunia itu berbeda.
Bukan bearti aku merasa orang yang sekolah agama berasrama tidak tahu toleransi, bukan itu maksudku. Aku malah yakin mereka lebih tahu meaning dari toleransi itu sendiri karena belajar langsung dari Al Qur’an and Hadits, atau langsung dari Alkitab mereka, itu cukup lengkap bagiku untuk mengerti toleransi. Hanya saja, karena mereka terbiasa dengan orang yang sama sudut pandangnya, mereka punya tantangan lebih besar di kehidupan bermasyakarat yang plural begini untuk menerima perbedaan yang ada.

Dari pengalamanku, teman dekatku juga pernah begini karena dia selalu dalam lingkungan sekolah dan kehidupan masyarakat yang homogeny, sehingga ketika di kampus yang penuh dengan berbagai orang, awalnya dia tidak menerima perbedaan, tapi hidup mengharuskan kita berinteraksi dengan mereka yang berbeda dengan kita, akhirnya dia mencoba bergaul dan menerima perbedaan tanpa mengganggu keyakinannya. That is good true story yang pernah ku lihat dengan mataku sendiri.

Nah, aku sudah bilang aku tidak terganggu dengan mereka yang merongrongku dengan berbagai cerita dan video tentang bagaimana tidak berkompetennya timku. Bener memang. Jadi kenapa nulis begini? Karena, aku mau orang yang membaca tulisanku ini, ketika dia gondok, kesal, marah dengan orang yang menjelekkan pilihannya, dia bisa berbesar hati untuk menerima suatu perbedaan dan tidak berlaku negative. Yah, perbedaan adalah suatu masalah bila kamu merasa semua harus sama  dan akan makin runyam bila kamu mengandalkan emosimu, itu akan menjadi cikal bakal perang saudara menurutku. Dan lagi, Aku hanya ingin agar suatu ketika aku membaca tulisanku lagi, aku tahu aku pernah merasa seperti ini dan punya pengalam seperti ini. Ini cukup bagus bagiku untuk pengalaman hidup bahwa orang tidak sama pemikirannya denganku dan aku harus berinteraksi dengan banyak orang untuk mengetahui bagaimana cara mereka bergaul dalam kehidupan sosial. Apalagi latar belakangku ilmu sosial dan melihat dampak suatu proses interaksi dalam kehidupan merupakan hal penting bagi kami untuk dapat memberikan suatu reformulasi menyelesaikan masalah perbedaan. Aku beruntung, Allah SWT memberikan pengalaman langsung dihidupku. Alhamdulillah.
Dan menurutku, mungkin teman-temanku ingin menjaga negara yang kita cintai ini dengan memilih presiden yang menurutnya baik dan dia mengajakku untuk memilih pasangannya dari sudut pandangnya, tapi bagiku yang terbaik bukan pilihannya itu. Hal yang biasa berbeda pilihan, hanya saja tidak perlu sampai terlalu memaksakan kehendak pada orang lain, tidak perlu menjelek-jelekkan pasangan lain, tidak perlu sampai bercerita hal yang hanya di dengar dari orang lain dan dilihat dari potongan-potongan video. Toh, semua orang diberikan kesempatan untuk menilai siapa yang terbaik untuk memimpin negeri ini dengan bebas. Aku hanya percaya bahwa Allah SWT tidak akan mengirimkan pemimpin yang buruk untuk negaraku ini karena masih banyak orang yang berdoa untuk kebaikan Indonesia. Dan lagi, as always kan ya kalau berdoa di pimpin petinggi agama kita mendoakan kebaikan untuk pemimpin kita, makanya Allah SWT itu baik dan akan mengirimkan pemimpin yang amanah sesuai permintaan umatnya, karena kita telah meminta.

Kalau sudah percaya hal itu, kenapa mesti menjelekkan pasangan yang tidak kamu pilih kepada peminatnya?

Salam Sayang
Ulan

Hichki, si Guru Cegukan


Oke, ulan mau review film yang beberapa hari lalu ulan nonton streaming di –kau-tahu-dimana. Judulnya ‘Hichki’ keluaran tahun 2018 ini dan menjadi film terbaik yang pernah ulan nonton sepanjang tahun ini. Langsung aja ya.
Hichki Poster

Hichki ini dimulai dengan perjuangan seorang wanita bernama Naina yang gigih melamar kerja sebagai guru kesana kesini dengan bekal sarjana pendidikan dan magister kimia. Selain itu dia berkerja sampingan sebagai seorang animator, tetapi tetap mau jadi guru apapun yang terjadi, sampai menolak tawaran kerja dari ayahnya di suatu bank.


Naina ini memiliki sindrom namanya Tourette, yang membuatnya mengeluarkan suara cegukan chak chak yang tak bisa di kendalikannya dan akan jadi lebih parah ketika dia gugup dan marah. Selain cegukan, dia jadi punya kebiasaan memukul dagunya dengan punggung tangan dan mengeluarkan suara khas.
Gara-gara sindrom inilah dia selalu ditolak menjadi ketika melamar kerja. Setelah lamaran kerja yang ke 18  akhirnya sebuah sekolah yang telah berkali-kali menolaknya akhirnya memanggilnya untuk menjadi guru tidak tetap disekolah tersebut, nama sekolahnya adalah St. Notker.
Naina lagi nunggui wawancara kerja

Ternyata, Naina ini dulu karena sindrom tourette 12 kali dikeluarkan dari sekolah dan yang ke 13 bersekolah di St. Notker dan terkagum dengan kepala sekolah Khan yang membuatnya diterima disekolah ini. Yah, dia ingin menginspirasi seperti beliau juga.

Pak Khan,sang Inspirator

Naina di tugaskan untuk mengajar kelas 9F yang merupakan kelas buangan dimana 14 anak yang berada dikelas tersebut adalah biangkerok yang menyebabkan tidak ada guru yang betah mengajar di kelasnya.

the scary 9F

Ada lagi disini seorang guru bernama  Waida yang dari awal memang tidak memberikan restu Naina menjadi guru di sekolah itu.Nah, si Waida ini yang nantinya berusaha keras agar anak 9F dikeluarkan dari sekolah.
Oke, sekarang kita masuk ke cerita Naina mengajar.

Sebenarnya seperti tipikal film dengan guru yang mengajar di kelas terbuang, guru tersebut akan berupaya untuk mendapatkan hati siswanya dengan cinta dan berkorban untuk mereka, Film ini gitu juga sebenarnya. Bedanya, si Naina ini punya sindrom yang membuatnya di ejek anak sekelas.
14 murid tersebut seperti yang lalu berusaha agar guru baru mereka ini tidak tahan mengajar mereka. Mereka membuat taruhan bahwa si guru baru ini tidak akan bertahan sampai seminggu. Naina yang menguping pembicaraan mereka menunggu di kelas dan ikutan taruhan bahwa dia akan berhasil mengajar mereka. (jelas akhirnya dia menang)

Naina sedang menguping
anak 9F yang sedang taruhan
Naina mencari tahu ‘kenapa anak-anak ini memberontak?’.
 Akhirnya bertanya pada tukang bersih sekolah dan ternyata mereka adalah anak-anak miskin yang dulunya bersekolah di sekolah negeri dimana sekolah negeri tersebut sudah rata dengan tanah dan menjadi lapangan bermain St. Notker karena kalau gugatan. Dan sebagai gantinya pemerintah mmbiarkan anak-anak yang bersekolah di sekolah negeri itu untuk bersekolah di sekolah elit nan mahal yaitu St.Notker. dan siswa 9f sekarang merupakan generasi terkahir dari sekolah negeri itu.
 Jadi, anak-anak ini merasa tidak diterima dan dikucilkan. Si kaya dan si miskin gitu. Bukan hanya siswa, guru-guru juga ikut mengucilkandan menganggap mereka adalah beban. Alhasil anak-anak ini tidak mau belajar dan membuat onar di sekolah. Lagian mereka merasa, tamat sekolah mereka kan tetap miskin dan begini begini saja.

Nah, si anak-anaka ini mulai mengerjai Naina dengan merusak kursi guru, mengisi kapur dengan bahan korek, dan puncaknya ketika mereka memecahkan kaca kelas dengan ledakan nitrogen. Nah, anak-anak ini di panggil ke ruang kepsek dan kemudian kepsek akan mengeskors mereka, tetapi Naina membela dan berkata bahwa mereka melakukan percobaan kimia dan tanpa sengaja memecahkan kaca jendela. Aaah klise banget ya.
Kursi Ambruk
Kapur jadi Korek


murid hilang berubah jadi asap

Yang terakhir, bom mandi bola pemecah jendela

Karena dibela seperti itu, mulai timbullah jatuh hati anak-anak ini kepada si guru.
Senyum kemenangan Naina

Pada parents meeting, dikelas 9F tidak ada yang datang dan Naina memutuskan untuk mengunjungi rumah mereka atas saran Waida. Disini terlihatlah betapa miskinnya murid-muridnya.
Lets check the kidos to their home

Lanjut, perjuangan Nainamendapatkan hati siswanya sudah berhasil, sekarang tinggal membuat mereka untuk belajar. Naina menemukan keahlian masing-masing siswanya yang tidak di sadari siswanya. Si Ahli Judi adalah Kalkulator terbaik, si sok cantik adalah ahli kimia, dan lainnya. Akhirnya anak-anak ini menemukan keahlian mereka masing masing dan mengasahnya.
Belajar di alam terbuka

saat menginspirasi anak anak

Practikum

Practikum lagi, kok dulu di sekolah aku gak praktikum gini ya


Cara Naina mengajar anak-anak tersebut membuat iri para siswa lainnya karena naina menjadikan belajar itu menyenangkan. Maksudnya, karena menemukan anak-anak ini minder, Naina akhirnya membuat pelajaran lebih gampang karena menyangkutkannya dengan kehidupan sehari-hari dan terkesan seperti bermain-main.
Ada yang ingin bergabung
"kita memang beruntung, tapi mereka bahagia"

Walau mereka telah belajar keras, siswa lain masih tetap tidak bisa menerima mereka. Seorang siswa dari kelas terbaik mengajak anak-anak 9F untuk meiihat mereka melakukan proyek untuk lomba IPA , dan ternyata beberapa kesalahan dari proyek tersebut di selesaikan oleh anak-anak 9f. dan ada anak yang sok pintar tidak terimadiajar orang bawahan akhirnya mengejek dan waida datang lalu anak 9f keluar dari ruangan itu.
Seorang anak dari siswa 9F tidak senang dan mengejek siswa terbaik sekolah tersebut. Dan terjadilah pertengkaran, akhirnya kacau lagi kelas 9f. ada anak yang mau belajar dan ada anak yang masih tidak percaya diri. Alhasil,anak yang tidak percaya diri merusak proyek lomba tersebut, dan kelas 9f mengaku mereka semua yang membantu siswa tidak percaya diri ini menghancurkan proyek dan mereka semua di SKORS sampai ujian akhir
Proyeknya meledak
menunggu nasib


Naina marah besar dan kecewa.
Selain itu, naina sebenarnya punya masalah dengan ayahnya yang tidak menerima keadaannya tersebut. Dan ayahnya tidak mendukungnya menjadi guru. Tapi akhirnya mereka baikan kok.
Anak-anak sadar kesalahan mereka akhirnya memintamaaf pada Naina dan meminta Naina mengajar mereka kembali. Ya pastilah naina mau dengan pujuk rayu dan airmata anak-anak.
mereka menyadari kesalahan mereka

rayuan yang berhasil!

Si siswa tidak percaya ini bener-bener biangkerok. Dia mau aja dihasut untuk mendapatkan bocoran soal ujian, sayangnya anak-anak lain sudah sadar dan tidak mau lagi ikut-ikutan dan mebahayakan diri sendiri.
sedang di gombalin

mereka tidak setuju untuk curang baguuus anak muda, pertahankan!

Ujian telah usai dan dua diantar anak-anak tersebut mendapatkan nilai 90 yang mengantarkan mereka menjadi perfek. Tapi, hal itu harus tertunda karena laporan kecurangan bahwa anak-anak tersebut sudah mendapatkan soal ujian. Dan mereka semua akan dikeluarkan dari sekolah.
cie lulus
jangan senang dulu anakmuda

Seorang siswa Waida mendatanginnya dan mengatakan mereka berhasil mengeluarkan anak 9f. dia menyuruh pembersih sekolah menghasut salah satu anak 9f untuk mendapatka nsoal ujian dan memberikan soal ujian palsu pada mereka.
Waida dan muridnya

Waida merasa bersalah dan gentle untuk mengakui kesalahannya di depan umum. Dan menonbatkan 2 anak dari 9f menjadi prefek.
be strong Sir

Enaklah dapat pin Perfek

Akhirnya Naina Pensiun setelah 20 tahun bekerja dan telah menjadi kepala sekolah. Film di tutup ketika anak-anak 9f datang lagi untuk mengantarkan Naina yang pensiun.
kapan diangkat jadi guru tetapnya ya bu?kok udah jadi kepala sekolah aja

Reuni


Komentar Ulan

Ginilah kira-kira jalan cerita filmnya. Ada beberapa hal yang tidak ulan tuliskan supaya kamu menonton filmnya.
Sebenarnya seperti yang udah ulan sebutkan, ini tiipikal film yang lain, dimana guru bekerja keras untuk siswanya yang bandal menjadi rajin dan sukses. Yang membuatnya berbeda adalah
1.       Gurunya juga punya kelainan
2.       Anak-anaknya dari kelas miskin
3.       Cara mengajar Naina yang asik
4.       Gak ada cinta cintaan kaulah bulan kaulah bintang, yang ada cinta kasih terhadap sesama
5.       Banyak percobaan sains yang oke punya di tampilkan

Pesan moralnya penuh. Ada untuk orang tua yang bagaimanapun keadaan anak tetap harus di dukung, karena kalau bukan orangtua siapa lagi yang mendukung anak?
Dan untuk orang banyak, bahwa orang miskin tetap manusia dan harus mendapatkan haknya. Bila dia terjebak diantara orang kaya, jangan dihindari ataupun di kucilkan.
Guru juga bagus menonton film ini, karena ya kebanyakan guru monoton mengajarnya. Aku juga dulu pas jaman sekolah seperti itu, praktek jarang tapi teori jalan terus. Gak asik. Hanya kimia yang paling sering praktek bagiku.  Ada lagi, untuk para walikelas yang sering peduli hanya dengan –uangk*s kelas- dan tidak pada perkembangan anak didiknya, ke care-an guru  penting di tunjukan di sini.
Dan orang kebanyakan yang memandang remeh orang miskin dan orang disable yang punya kekurangan atau kelainan. sejujurnya, aku pun masih memandang aneh orang yang punya kekurangan fisiknya maupun punya kelaian lainnya, tapi,aku akan berusaha merubahnya. 

Kalau pun kalian yang membaca komen ini bilang, ah, jaman sekarang mana ada DISKRIMINASI beginiian, bagiku ADA! Aku pernah melihatnya saat menjadi volunteer dokumentasi di Kelas Inspirasi Binjai Raya #2. Dua sekolah di satu halaman, yang satu sekolah orang senang di sebelahnya sekolah dengan kebanyakan orang tidak mampu di dalamnya. Dengan kondisi sekolah yang tampak jelas berbeda , yang satu terang benderang yang satu lagi remang-remang. Perlakuan guru juga terlihat berbeda dengan anak-anak juga dapat terlihat.

Yah, aku senang kalau banyak orang yang menonton film seperti ini. Sebenarnya,film india sekarang banyak yang bertema sosial, Indonesia ada juga sih, tapi film ini di kemas dengan asik khas India, kalau Indonesia, maaf kata nih ya, kadang terlihat terlalu di paksakan, alurnya terlalu cepat, dan anak kaya lebih berperan dari pada anak miskin.
Ada beberapa film lainnya yang punya pesan moral, kayak film tentang keluarga, pendidkkan, adalagi yang bagus tentang anak yang mengidap disleksia, nantikapan-kapan ulan review.

Beklah, selamat menonton kalau sudah penasaran dengan film Hichki ini. Ambil bagusnya, yang tidak bagus lupakan.