Assalamualaikum pembaca
yang baik budinya.
Judulnya adalah hal
yang paling sering aku pikirkan di tahun 2016 sampai 2017 pertengahan. Ya! Buka
jilbab alias tidak memakai jilbab lagi.
Sejujurnya, di
postingan-postingan lalu-lalu aku sudah pernah bilang bahwa aku masih buka
tutup jilbab, yang sampai saat ini masih aku lakukan. Misalnya di rumah, ke
warung belakang rumah, ke indomaret dan ke pasar, aku hampir selalu tidak pakai
jilbab.
Tapiiii… sejauh ini aku sudah berusaha untuk
tidak lagi mengumbar rambut indahku ini ke mana-mana. Terakhir sih saat uni
menikah, aku tidak pakai jilbab setelahnya aku berusaha untuk memakai jilbab
kemanapun aku keluar.
Kenapa ada pikiran
untuk membuka jilbab? Jujur nih, aku kepikiran membuka jilbab saat bercermin
dan mendapati aku lebih cantik dengan membuka rambutku, ketika aku ikat
rambutku, dan ketika aku memakai aksesoris rambut. Benar bahwa rambut adalah
mahkota bagiku dan aku cantik karenanya. Hahaha.. kok narsis kali yakan?
Terus… karena melihat
wajahku yang besar dan tirus, kadang aku merasa aku tampak tua ketika memakai
jilbab. Dan, aku sering tidak percaya diri karenanya.
TAPI
ITU DULUUUUUUUUUUU.
Aku sudah pernah bilang
bahwa aku dikelilingi teman-teman yang baik. Aku bersyukur pada Allah akan hal
itu.
Teman-teman wanitaku
tidak menghakimi saat aku menyatakan akan membuka jilbab –pada saat itu- mereka
hanya bilang “terserah ulan saja, tapi pakai jilbab kan baik ya. Menjaga ulan.”
Hanya itu.kadang dengan kata-kata yang singkat, orang lebih akan dalam
memikirkannya. (thanks Mi, Dib, Dit, Dil, Yul, wo ai ni)
Aku setuju dengan
kalimat “hidayah gak datang sendiri,tapi di jemput” terdengar seperti salah
satu pandangan hidupku “rejeki itu gak di tunggu, kita yang berusaha cari,
kalau gak di cari gimana bisa dapat?” begitu. Apakah aku sudah mendapatkan
hidayah? Aku tidak bisa menjawabnya sekarang.
Tak sengaja atau memang
rejekiku bagus, aku gak tau, postingan di sosial mediaku saat aku lagi galau
galau gundah gulana gitu, isi timeline sosmed aku tentang jilbaaaaaaab semua. Tentang
pentingnya jilbab, tentang manfaat jilbab, tentang hukumnya pakai jilbab. Aku kan
punya pemahaman juga yakan, terpikirlah sedikit banyak tentang hal itu.
Akhirnya, aku mengambil
keputusan. Yah, berat memang memakai jilbab bagiku ditengah-tengah udara yang
panas, dress rok pendek di etalase toko yang manggil-manggil, style rambut yang lagi
in, secara jiwaku menyukai fashion kekorean. Mungkin kamu tak mengerti rasa
beratnya.
Aku juga disini
berterima kasih pada Dede (selamat atas pernikahanmu yang Ulan gak bisa hadir,
but doa terbaik dari Ulan sudah ulan sampaikan ke Allah), yang rajin sekali
dulu memberikan aku ceramah. Kadang dia ngetag di ig tentang jilbab, pas lagi random chatingan dia
juga nyinggung jilbab, dimana bagiku itu bukan urusan dia dan masalah agama
seseorang itu sensitif untuk secara blak-blakan di bicarakan, tapi si Dede ini
enteng aja gitu ngomong sama aku padahal teman-temanku yang lain rata-rata
segan mau ngomong samaku –entah kenapa, bawaan badan kali ya orang segan
bawaannya sama aku- . Dan… disitu mungkin arti teman. Aku ingat dia pernah
bilang kira-kira gini “Lan, aku gak mau temenan sama kau Cuma di dunia aja, aku
juga mau ketemu kawanku di surga”. Saat
itu aku sedang dalam mood yang dapat menerima, kata-kata itu nge-jleb sekali di
hatiku.
Kalau dulu setiap
keluar rumah –bukan ke kampus- aku masih sering gerbang rambut, harus aku katakan
bahwa aku bukan orang yang suka pakai baju terbuka, sehingga tidak begitu
masalah untuk memakai jilbab kemanapun pergi. Setidaknya seperti menambahkan
satu lembar kain lagi dikepalaku.
Dan disinilah aku
sekarang. Sudah mencoba memakai jilbab kemanapun pergi. Dan aku sudah
mendapatkan style memakai jilbab yang pas dengan wajahku, di tambah lagi
kejadian-kejadian lalu yang sudah aku posting sebelumnya di kisah 2017 membuat aku mencintai
diri sendiri. Aku serasa di berkahi kebaikan. Hanya itu.
Apakah aku terjaga?
Aku merasa belum. Beberapa
kali aku masih mendapati pria menyiul saat aku lewat dengan memakai jilbab. Aku
gak tau apakah sekarang orang berpikir jilbab hanya fashion atau memang suatu
kewajiban. Tapi yang pasti, aku mulai menjaga tingkah laku. Dulu aku genit,
sekarang genitnya berkurang, dulu aku centil, centilnya berkurang, dulu aku
ngomongnya kasar dan sadis, sekarang dijaga ngomongnya, sok cantik di sosmed, sekarang udah agak dikurangi -walau kadang masih kelepasan juga- . Yah,,, karena jaman now,
ketika seorang wanita berjilbab berbuat salah, maka orang akan memandang
jilbabnya sih bukan orangnya. Jadi daripada aku membuat jelek jilbabku yang merupakan
identitas agamaku, dan ketimbang menyalahi orang, lebih baik aku yang menjaga
perilaku.
Akhirnyaaaaa, aku
memilih untuk memakai jilbab. Insyaallah gak ada lagi pikiran buka tutup kayak warung. Pilihan tepat bukan?
Best Places To Bet On Boxing - Mapyro
BalasHapusWhere To Bet On Boxing. It's a 출장마사지 sports betting event in which gri-go.com you bet 바카라 사이트 on the outcome of a game. 바카라 사이트 In the boxing world, each 출장안마 player must decide if or not to