Assalammualaikuuuum… Ulan lagi disiniii…
Ulan mau cerita niiih, cerita
jalan-jalan. Kamu yang bertamu di blog ini pasti lagi bingungkan, punya waktu
dikit, tapi gak tau mau kemana di Jakarta. Naaaah!! Ulan kasiiihkan nih solusi
pas mantap yang bisa kamu lakukan juga di Jakarta.
Untuk informasi aja, ku nginap di
Hotel Mercure Jakarta Batavia yang terletak di jalan kali besar dan itu dekat
sekali dengan Kota Tua. Sebenarnya, dua malam sebelumnya ku cari-cari waktu
ditengah kegiatan yang dari pagi sampai malam tak berhenti –lebay ulan,
berhenti deng istirahat buat makan, solat deelel - ke kota tua jalan bareng si doi yang besok mau
pulang sebelum kembali LDR lagi. Nah, tadinya kalau kelas cepat berakhir, ku
lebih cepat jalan dan bisa melihat kota tua versi malam, karena dua kali kesana
–ini yang ketiga- selalu siang-siang dan ramai, sensasinya itu loh ingin ku
dapatin. Tapi karena kami kemalaman keluarnya, ya kota tuanya sudah tutup -pas kami datang ada lonceng menandakan pertunjukan the end-,
akhirnyaaaaa duduk di kali besar aja menikmati jalanan sambil doi makan. LDR
mah, gini aja senang ya. Hahahaha.
Oke, kembali ke topic pembicaraan.
Focus!
Nah, acara kelar semua di hari
kamis, jadinya jumat setelah sarapan pagi boleh check out dari hotel max jam 11
pagi dan semua peserta bebaz mo kemana aja. Pesawatku akan terbang jam 15.05,
yg mana boarding time nya jam 14.35, yah gak kali juga kan siap sarapan, check
out aku ke bandara. Ngapaiin coba, yaudah ku akhirnya menyelesaikan misi yang
tertunda –apasih-, memang gak malam juga kan dan aku udah berkali-kali kesini. Akhirnya
setelah sarapan pagi aku memutuskan untuk check out jam 10.00 jadi selama
menunggu aku Tanya google maps tempat menarik di sekitarku.
Aku pingin ke jembatan intan,
karena TEPAT berada di depan hotelku. Ya Allah, nyebrang aja sampai. Tapi ya
gitu, sedang ada pemugaran di kali nya dan tempatnya di tutup jadi jembatan
intannya aku gak tau bisa masuk dari mana.
Aku titip koperku di hotel, terus
aku hanya membawa tas yang isinya dompet, air minum –bawa minum aja guys
daripada beli-,dan bedak+lipstick. Aku nyiapin uang hanya 150RB untuk jalan
jalan ini. Yaudah aku jalan memulainya
dengan bismillah.
Jalan lurus aja sekitar 7 menit
aku akan tiba di “TOKO MERAH” . aku dari kemarin itu penasaran sama Toko Merah
ini, yaudah aku jalan aja karena kata gmaps ini dekat. Ternyata, MEMANG
DEKAT SEKALI, senang aku tuh. Tapi aku
agak kesal, kan jalan di kali besar ini searah tuh, aku senang pada awalnya
karena trotoarnya berfungsi sebagai tempat berjalan kaki, eeeeh ada penginapan
yang jadikan trotoar sebagai bagian dari dirinya dan membuatku harus keluar
dari trotoar untuk berjalan, kan bahaya, karena kendaraan disana itu ngebutnya
minta ampuuuuun. Dan aku tuh dari arah yang berlawanan, apa gak fatal aku
ketabrak coba. Iiih kesal aku.
trotoar yg jadi properti pribadi. jadi kalau mau jalan ya gitu, pakai badan jalan. |
Tapi akhirnya sampai dengan
selamatlah aku di Toko Merah hanya dalam waktu 5 menit. Nah, ku
pegang-peganglah ini bangunan, ku lihat lihat, ku foto-foto. Terus aku merasa “gawat,
fotoku dari sini gak bisa full toko merahnya”, sibuklah aku mau nyebrang. Aku sampai nanya ke orang sekitar gimana cara
nyebrang, mereka bilang “nyebrang aja mbak” whaat!! Dengan jalan seramai ini,
astagaaa. Akhirnya ku lihat sekeliling ada lampu jalan yang warnnya hijau
terus, ku tunggui 2 menit masih hijau, ku perhatikanlah tiang lampunya ada
tombol, ku ingat pas jalan ke spore dulu ada tombol ginian juga (tapi bagusan
tombol di spore karena ada petunjuknya) akhirnya ku pencet dengan harapan
lampunya berubah jadi merah. Eh iya, gak lama lampunya berubah jadi lampu
orange, kemudian jadi lampu merah dan kendaraan yg lewat berhenti, yaudah,
nyebrang deh diriku. Dari seberang aku motret full body toko merah.
the legend |
Itu lampu merah yang di tiangnya ada tombol untuk menyebreang. |
toko merah |
pemandangan dari depan toko merah |
halte transjakarta |
toko merah dari seberang jalan |
Nah, aku terus jalan karena kok kayaknya ada patung. Yang aku penasaran ini patung atau orang yang nyamar jadi patung, dikota tua banyak gitu kan, orang tapi jadi patung, tapi bukan malin kundang ya. Ku dekatin, eh memang patung. Patungnya pose nyapu. Terus aku lihat lihat kali , ada yang sedang bersih bersih kali. Yaudah, selanjutnya aku jalan lagi. Aku memutuskan keliling untuk lihat-lihat. Nah, ini dia foto beberapa yg menarik perhatianku.
Salah satu patung di trotoar, patung orang menyapu di belakang itu ku kira manusia ternyata patung |
bangunan ini mengingaatkanku pada bangunan di daerah pesisir pantai yang pernah ku kunjungi waktu kecil |
Nah, tiba-tiba aku sudah sampai di taman Fatahillah.
lorong |
Taman Fatahillah |
Nah, disini kan ada beberapa museum yang berdekatan, ada museum fatahillah, ada museum kesenian dan keramik (kalau gk salah) ada museum wayang, ada museum bank BI. Aku sudah pernah ke museum kesenian bareng diba, dita, ika sama sandi dulu, akhirnya aku memutuskan masuk ke mesum wayang.
Dan.. aku gak begitu mengerti
pewayangan kan, maklum orang Sumatera gak begitu biasa sama pertunjukkan
wayang, jadi aku secara jujur tidak begitu menikmati dan tidak begitu mengerti,
tapi yang aku tau, disini ada jenis-jenis wayang, cerita pewayangan yang
terkenal, proses pembuatan wayang, boneka-boneka pewayangan dari beberapa Negara,
alat music pengiring wayang dan ada si Unyil. Harga tiketnya muraaaah sekali
hanya Rp.5.000,- tapi ya itu, baru kali ini aku ke museum di Jakarta tapi aku
gak ngerti apa-apa yang aku lihat. Gak ada booklet petunjuknya –mungkin ada, tapi aku gak tau
kali ya- , karena dulu di museum kesenian ada buklet gitu. Gak ada guide yang
menjelaskan juga. Yaudahlah, nikmati aja pikirku. So far semuanya tersusun
rapi, tapi agak sepi. Tapi nilai plusnya, bangunannya bagus, ada ukiran bahasa
Belanda yang aku gak tau artinya sama sekali.
Lanjut, aku gak tau mau kemana,
mau ke Bank BI lagi atau… yaudahlah ke Fatahillah aja pikirku. Dan, ku belilah
tiket museum ini yang juga seharga Rp.5.000,-. Murah ciiin. Yaudah aku masuk,
dan… ku pikirlah yakan ini museum gedung semua gitu, ternyata kita masuk
langsung taman gitu. Aku terbengong gitu loh, oh, gini ternyata. Nah, aku suka
disini karena pegawainya ramah tamah dan mau menceritakan kalau kita kelihatan
kebingungan. Pegawainya juga mau bertanya ‘apa yang bisa dibantu’
memberitahukan arah, apa tempat yg kalau bisa dikunjungi di museum ini. Good ya.
Dalam Fatahillah |
penjara bawah tanah |
Saat aku kesini sedang ada tur anak sekolahan. Aku langsung sedih, dulu pas sekolah gak pernah diajak tour sejarah. Yaudahlah. Yg pertama ku lihat itu penjara bawah nya. Kecil sekaliii penjaranya.
Setelahnya aku masuk ke gedung fatahillahnya, disini intinya diceritakan proses terbentuknya Jakarta ini. Dari sejarahnya, mata uangnya, masyarakatnya, kehidupannya, benda-benda kuno, daaan.. ada prasasti yang kulihat dibuku sejarah dulu, yang aku gak ngerti prasasti ini fungsinya apa disini. Tapi iya juga deng,prasasti ini di letakkan di ruang Mullawarman, mungkin masi ada hubungannya kali ya.
Yaudah aku keliling ini museum.
Aku baru tahu kalau disini dulu
Pangeran di Ponegoro dan Cut Nyak Dien pernah di tahan di gedung ini.
Ruang Pamgeran Diponegoro, di bawah tananhya penjara tjuk nyak dien dan penjara wanita |
pemandangan dari kamar pangeran diponegoro |
kamar pangeran di ponegoro |
Setelah keliling, aku kelaparan. Aku ingat Cuma makan bubur ayam beberapa sendok. Akhirnya aku memutuskan makan diiii….
Makannya enak, tempatnya juga iconic
.
Nah, terus karena udah jam 11.27
wib, aku memutuskan untuk balik ambil koper jadi jam 12san bisa gerak ke Soeta.
Sudaaah…. Perjalanan 2 jam ku
selesai. Btw, kalau mau ke kota tua ini paling gampang menurutku. Karena banyak
transport umum yang bisa dengan mudah kita temui. Aku dulu naik transjakarta,
atau kalau gak tau jalan gunakan Google maps aja, di kasih tau kok jalannya
kemana aja.
Udah ah, selamat jalan-jalan
semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar