Assalammualaikum, lanjut cerita jalan-jalan lah ya. Cekidot!
Jadi, bangun pagi kami janjian untuk semua udah pada beres
di jam 8-9 pagi waktu Singapore, tentu saja semuanya ontime! Karena hotelnya
gak include sarapan, alhasik kami pagi itu jalan mencari sarapan. Jangan harap
kami akan menemukan lontong atau nasi gurih ala-ala Binjai disini, gak ada!
Kami jalan agak jauh dari Jalan Besar ke Rochor Road, dan
itu pun seharusnya dari Jalan Besar nyebrang langsung ke Rochor Rd malah lewat
Ophir Rd. Maklum, yang megang peta si Ulan, ya gitu, jadi mutar-mutar.
Jalan mutar-mutar |
Jalan seharusnya |
Nah
selama mutar-mutar ini, aku menyadari bahwa ‘Gila! Bersih kali’ ‘Wah, tertib kali pengguna jalan’ ‘waaah banyak
bus’ ‘dimana-mana ada halte, dimana mana ada pintu station’.
Oke, akhirnya kami sampai di KFC Rochor Rd, itu loh yang di
seberang Mall. Nah, pesanlah yakan makanan, ku pikirlah kayak di Indonesia,
nasi pasti ada. Dan nasi tak ada. Akhirnya kak Eka membeli kentang goreng sebagai penganti nasi. Taulah kelen
we, perut Indonesia, gak makan nasi gak makan katanya, jadi kayak nguduk kami
makan daging ayam dan saos. Btw, kami bawa saos ABC extra pedas dari Binjai,
karena rasa saos di sini gak cocok di lidah.
Siap makan, adik zayn pup, nah mulai bingung gimana mau
cebokinnya. Akhirnya di bawa ke toilet, dan toiletnya, astaaagaaaaa…. Jor*k,
ba*, akhirnya adik zayn di cebokin ala kadarnya dengan tisu basah.
Nah, selesai makan, kami jalan menuju Arab Street, kami mau
coba photo di tempat kekinian itu loh yang di Haji Lane. Kami jalan! Dan disini
semuanya dekat.
Dari tempat kami ke Arab Street |
Masuk ke kawasan Arab Street, banyaklah penjual kain di
sepanjang jalan, tidak hanya kain, ada juga yang membuka tempat makan, café.
welcome to arab street |
Haji lane ini, seperti gang yang dipenuhi toko-toko dan cafe-cafe yang dekornya cantik indah di pandang mata. Dinding-dinding di buat mural, jendela-jendela di buat warna-warni, makanan yang di jajakan banyak macamnya, daaaan bule-bule dimanamana. hahaha. Kalau kamu masuk kesini tiap melewati cafe akan menghirup aroma yang berbeda-beda, di stu toko nanti menghirup aroma manis, toko yang lain aroma pedas, dan toko lain ada aroma alkohol -,-.
Haji Lane landmark. semua orang pada foto disini |
Ulan juga foto |
Ayo cari spot-spot bagus untuk foto. kalau aku, begini gayaku!!
Di Haji Lane ini, Khalila ngambek karena ke panasan. Bad
mood day dia mah. Jadi, sepanjang jalan khalila merengek dan Mamanya gak boleh
ikut photo. Kasian kak eka. Hahaha. Akhirnya, khalila mau berhenti ngambek
setelah dikasih es krim.
Udah gak ngambek, udah bisa bergaya |
disini panas sekali loh, kalau ada rencana kesini, bawalah air minum, kipas, topi juga. kalau payung, kayaknya nanti repot jadi topi saja.
semakin panasnya, pipi adik Zayn jadi tomat!! |
Dari Haji Lane, sudah masuk waktu solat jumat. Akhirnya kami
jalan lagi ke Masjid Sulthan. Di belakang Masjid, terlihatlah bazaar ramadhan
sudah mulai dibuka. Hampir semua jual makanan, tapi ada juga yang jual sembako
gitu. Sambil nunggu bang putra solat jumat, kami menunggu di kawasan jual oleh
oleh di belakang Masjid.
Serasa berada di Arab. |
Sambil melihat-lihat cenderamata, karena panas dan capek,
aku memutuskan untuk duduk di bangku yang disediakan di depan salah satu toko
parfum Jamal Kazura di kawasan ini. Disinilah akhirnya Ulan ngobrol sama orang
Singapore.
Pada kecapaian dan kepanasan, tapi Khalila masih ON |
Ulan ngobrol dengan seorang Ibu menunggu suaminya solat
jumat yang setelah hasil pembicaraan ternyata dia Nenek-nenek 70an tahun. Waw. Aku terkejut karena
penampilan ibu ini seperti awal 60an tahun karena wajahnya dan cara
berpakaiannya yang bagus tidak terlalu tua. Aku jadi menkhayal, di tempatku
dengan umur segini wanitanya sudah terlihat nenek-nenek banget dan tidak kuat
jalan kemana-mana. Ibu ini mengajarkanku bahwa, sudah tua, sudah banyak
penyakit datang (ibu ini cerita kalau dia baru pasang cincin di jantungnya)
kita tetap harus berusaha bahagia, tetap harus punya kegiatan, menikmati hidup
dan yang pasti harus tetap bersyukur pada Allah apapun yang terjadi, pasrah dan
tawakal katanya.
Setelah ngobrol bareng Ibu ini, aku menyadari satu hal bahwa
di negara ini, orangtuanya masih juga bekerja mencari uang. Misalnya, di KFC
tadi, yang pekerja bersih-bersihnya adalah orang tua berambut sudah putih, di
stasiun, orangtua juga yang menjaga gerbong dan memberikan informasi, di
sepanjang jalan aku masih melihat orang-orang tua masih dapat berjalan dan
bekerja serta naik angkutan public yang jalannya cepat sekali dan mereka bisa
mengimbangi. Luar biasa kataku, karena di tempatku orang yang sudah berumur
akhir 50an biasanya sudah malas bekerja, malas berpikir, asik nyuruh-nyuruh
orang yang lebih muda saja, tidak produktiflah pokoknya. Sedangkan di negara
yang luasnya sebesar pulau samosir ini aja orangnya bisa terlalu produktif
kataku.
Nah, setelah bang putra selesai solat, kami jalan menuju
Bugis Street buat belanjaaaa. Yah, biasalah yang d beli, cokelat dan uni beli miniature.
Sudah selesai belanja, kami balik ke hotel untuk istirahat
dan mandi karena kami akan pergi ke Marina By the Bay
Sampai jumpa di certa Marina By The Bay ya
Bye.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar