Aku = feminim
Aku Berlayar Lagi
mu. aku kira, berakhir sudah pencarianku, ternyata aku belum mencari. aku kira aku sudah sampai, ternyata berjalan saja aku belum, sampai ku kira aku sudah melepaskan ternyata tergenggam saja tidak pernah".
Layangan Putus ?
Halo. Aku di kantor baru, masih bengong bengong kan, belom
ada dikasih kerjaan sama atasan. Aku menikmati sih, karena aku yakin gak lama
lagi aku akan diberikan gundukan berkas yang harus kuperiksa. Wkwkwkk.. pede? Haruslah.
Negara akan rugi menyianyiakan aku di
kalau gak dikasih kerjaan.
Oke. Aku mau cerita tentang Layangan Putus, jika dia
berselingkuh. Oke berselingkuh ya, kalau pindah ke lain hati, itu gak bisa kita
cegah, rasa jatuh hati sama orang lain itu bisa aja datang tanpa di undang, tinggal
bagaimana diri kita menjadikan jatuh hati itu tidak menyakiti orang lain,
menjaga agar tetap setia dan menerima pasangan yang ada sekarang.
Jadi, aku sama pacarku udah pernah ngobrol tentang ini. Aku bilang,
kalau sudah jadi suami istri kamu selingkuh ya silahkan, bukan berarti aku gak
sedih, gak marah gak kesal, pastilah aku sedih marah kesal, tapi dia harus tau
konsekuensinya. Aku hanya tidak mau marah marah, menjerit menjerit, memukul,
mendatangi perempuan itu sambil melakukan kekerasan,memaki maki, gak, aku tidak
akan melakukan hal itu. Karena tanpa melakukan itu pun aku pasti sudah
menderita ketika pasanganku selingkuh.
Aku pernah melihat perempuan yang setia di selingkuhi suaminya
menjadi hancur, aneh, sedikit gila kurasa disaat itu. Gak memperhatikan anak
lagi, curiga terus, marah-marah ke semua orang, dan tentu saja anak adalah
manusia pertama yang akan menjadi pelampiasannya. Apalagi jadi jelek, tidak
merawat diri, gimana mau cantik orang hatinya lagi hancur, kan ada tuh pepatah
hati wanita terpancar dari wajahnya. Kasihan kan?
Jadi, aku gak mau hal itu terjadi kepadaku. Aku bilang ke
pacarku, silakan selingkuh, tapi tinggalkan aku, pergilah sama wanita itu, aku
gak papa, karena kalau kamu sudah selingkuh denganya berarti aku sudah tidak
ada artinya lagi bagimu, kalau aku ada artinya tidak mungkin kau menyakitiku.
Gimanapun juga, alhamdulillah aku bekerja, untuk diriku
sendiri aku bisa menafkahi. Apalagi, banyak aku lihat pasangan suami istri yang
bercerai, biasanya anak itu si istri yang membiayai kebutuhan anak, suami
kemana? Suami sudah sibuk sama istir dan anak dari yang lain sampai tidak
memberikan nafkah ke anak. Mungkin itu ya sering perempuan yang mendapatkan hak
asuh anak bilang dirinya “single parent” padahal tuh anak ada bapaknya. Tapi kalau
kejadian samaku (amit-amita) setidaknya anakku tiap bulan masih bisa makan
nasi.
Aku juga merasa gak jelek-jelek amat, lumayan pintar sih aku
(kalau gak mana jadi ASN kan?), pandai bergaul, jadi melepaskan satu orang yang
membuatku tidak bahagia bukanlah perkara sulit bagiku. Walaupun pasti aku sedih
dan hancur. Tapi, paling penting hatiku kan? Diriku adalah yang paling penting
untukku. Karena, aku tidak suka bersedih.
Ngomong-ngomong, aku ngetik ini sambil memandang bukit
barisan yang sedikit tertutup awan. Masyaallah. Ternyata aku kecil sekali
diantara ciptaan Allah SWT.
Jadi aku percaya,
kalau PR perempuan itu bukan hanya berusaha menjaga rumah tangga setelah
menikah, tetapi dimulai dari mencari calon suami. Semoga aku, dan kamu yang
membaca tulisan ini, dapat menemukan pria atau pasangan yang tepat untuk kita,
yang memang sesuai dan melengkapi kita. Karena menikah itu untuk bahagia, kalau
tidak bahagia untuk apa menikah? Toh hidup Cuma sekali, surga saja belum tentu
di dapat masa menciptakan neraka di dunia?
Tapi aku tidak berharap hal ini terjadi sih kepadaku dan kepada siapa saja.
salam
Ulan
Refleksi 2021 resolusi 2022
Assalamualaikum semua. Sudah ganti tahun aja. Tapi tahun ini agak telat menyapa ya. Tahun lalu aku nyapa tidak ya. Wkwkwk.
2021 memang aku tidak banyak ngeblog, cerita cuap-cuap. Bukan
kenapa kenapa, Cuma satu, aku malas. Selalu mengatakan “aku gak punya waktu” ya
beneran, jadi gak ada waktu. Padahal banyak di kepala yang mau diceritakan,
tapi ya gitu, sok sibuk.
Tapi memang iya sih, makin bertambah tua, bertambah sibuk,
banyak kerjaan (alhamdulillah) ada waktu luang aku beneran istirahat. Sekedar nonton,
jalan, masak, ngobrol, bebersih rumah, dan rebahan aja itu sudha alhamdulillah
sekali. Kalau dibilang 2021 aku kerja capek sekali, tapi aku bahagia. Kadang mau
juga nangis sendirian di rumah, tapi yaudah, itu hanya sekedar meluapkan emosi,
selebihnya aku bersyukur karena dikasih kesempatan bekerja jadi harus
bertanggung jawab. Kadang sibuk kerja, aku merasa tidak ada waktu untuk sakit,
jadi tahun 2021 kemarin ditambah dengan vaksi, maka badanku sudah di suntik
paling banyak di tahun ini selama aku hidup. Dan, hidup sehat itu mahal geng.
Aku juga 2021 merasakan terserang covid-19. Sakit, takut,
cemas, dan duit habis. Aku sudah vaksin tapi masih terjangkit juga. Tapi alhamdulillah
sudah sehat walau efeknya masih ada kerasa. Semoga 2022 covid sudah tidak ada
lagi, kalaupun ada semoga seperti sakit cacar di ratusan tahun lalu dan
sekarang menjadi penyakit yang bisa di obatin.
Tahun 2021 juga aku lebih santai sih, aku mulai gak peduli
apa kata orang. Yang ku pedulikan adalah diriku, bukan egois atau individualis,
aku hanya membentengi diri dari hal-hal yang berdampak negatif bagiku. Akibatnya
aku semakin selow.
Kesalahanku paling besar di 2021 adalah mengenai ekonomi,
aku merassa terlalu banyak jajan. Jujur ya, aku tuh selalu nulis biasanya
pengeluaranku setiap hari, membuat pos pos pengeluaran tiap bulan, dan aku bisa
nabung, tahun ini gagal total. Tabunganku habis waktu aku terkena covid
kemarin. Karena aku sedang menjalani pendidikan ada beberapa barang yang harus
aku beli, aku kena covid, aku harus kerumah sakit dan biaya sekali pcr saat itu
mahal masih dan aku ada 3-4 kali pcr sebagai syarat bisa ikut bergabung di
asrama, harus minum obat yang agak banyak dan mahal, harus makan banyak padahal
lidah tak ada rasa. Belum lagi saat sudah bergabung di asrama aku harus jajan
karena makanan yang disediakan eum.. ya gitula, kalau di pertahankan makan
catering asrama mungkin aku sudah kurus kering. Uang sana sini. Yah, sebenarnya
jajan adalah caraku untuk tetap bahagia sih. Makan makanan enak itu berguna
sekali naikan mood di tengah pendidikan yang menekan. Belum lagi aku setelah covid
masih ada efek samping (batuk 3 bulan, gak tahan dingin, sembelit sampai wasir,
tetiba sesak masih dan ditambah harus pakai masker),terlalu nano nano hidupku 5
bulan belakangan ini.
Tapi, 2021 aku sempat liburan ke Pekanbaru, itu saat terbaik
sih bagiku. Cuti yang bermanfaat dan menyenangkan. Aku gak menyesal dan merasa
keputusanku benar. Aku beneran menikmati liburanku.
Dan akhir tahun 2021 aku mendapatkan wewenang, jabatan, dan
diberikan amanah tugas yang berat menurutku, aku berdoa semoga aku bisaa
menjalankan profesi ini dengan baik, amanah, fathonah, dan dapat berguna bagi
banyak orang. Dan aku selalu berdoa agar Alllah selalu melindungiku dan menunjukkan
jalan yang benar bagiku. Dan dengan mendapatkan title baru ini bearti aku harus
melepaskan hidupku yang lama dimulai dari aku harus pindah dari tempat tugasku
yang pertama. Meninggalkan teman-temanku yang sudah 2 tahun lebih, malah hampir
3 tahun bersamaku, rutinitasku disana, rumahku, kenanganku, semua ku tinggalkan
karena aku harus pindah ke tempat lain yang negara tugaskan untukku. Sedih sih
pasti, tapi hidup harus berjalan kan.
Untuk tahun 2022,
· pertama aku ingin lebih baik dalam beribadah. Iya, ibadahku dan sepertinya tingkat keimananku menurun, aku sadar dan aku merasa ingin memperbaikinya lebih baik lagi di tahun ini.
· Kedua, aku ingin menabung dengan baik dan rutin seperti dulu, aku seperti memulai dari nol lagi.
· Ketiga, aku ingin bekerja dengan baik, tidak melakukan kesalahan yang bearti dan menjatuhkan aku, aku ingin mulai dapat bermanfaat bagi banyak orang. Dalam bekerja aku ingin tetap menjaga integritas dalam standartku, benar benar ingin menjaga amanah, walaupun aku ambisius, semoga ambisiku dapat ku raih dengan jalan yang baik, jalan yang di ridhoi Allah, apalagi yang kubutuhkan selain pertolongan Allah. Dan aku ingin menambah ilmu ku, aku akan mulai rajin belajar dari sekarang.
· Keempat, aku ingin hidup lebih baik, mungkin dengan menikah. Dengan sederhana dan biasa aja, yang penting sesuai dengan syariat aja. Aku inginnya sesegera mungkin karena aku butuh, aku merasa tidak ada lagi yang ku tunggu, aku juga sudah cukup matang menurutku, dan yaitu aku butuh, apalagi sejak ayahku gak ada aku baru tahu kalau anak perempuan itu memang butuh kasih sayang, aku kan pernah cerita aku tidak merasa kekurangan kasih sayang saat ayahku masih di dunia ini, tapi sekarang aku sudah merasa kekurangan dan aku butuh, dan aku berharap di pertemukan dengan orang yang tepat untuk aku. Semoga di permudah Allah dan jalannya di lancarkan.
· Kelima, aku ingin jalan jalan. Ingin liburan, beneran liburan yan menyenangkan. Bagiku liburan adalah saatnya untuk aku bersenang senang dan belajar juga memulai petualangan baru.
Tahun 2022, Aku akan memulai banyak hal baru dihidupku,
memulai di tempat baru, kota baru, provinsi baru, titel baru, hampir banyak hal
baru yang akan aku lakukan di tahun 2022. Bismillah untuk 2022 ini.