Pulang kampung ( Wisata Mandeh) Part.2

   Hati sudah mulai deg-degan karena udara dingin dipagi hari akan menghancurkan rencana keliling pulau. Tapi ternyata harinya bagus dan matahari cerah gembira seperti  di dunia Tabi.
Taman di rumah nenek
Taman di rumah nenek
   Mak Uwo pagi-pagi sudah masak telur sambal kentang dan nasi untuk  dibawa ke pulau. Enaknya di kampung ini masakannya itu segar. Alasannya,pertama sayur mayur disini dijual langsung setelah dipetik atau biasanya setiap rumah punya kebun sendiri-sendiri jadi sayurmayurnya selalu fresh. Kedua, masakannya tidak pakai MSG ataupun penyedap lainnya. Ketiga, namanya juga daerah pesisir, ikan yang dijual selalu baru ditangkap oleh pak nelayan. 
  Sepupuku (Padil namanya) yang akan menjadi tour guide kita hari ini. Sepupuku ini crew dari “ Dontik Tour Island” yang terkenal disini dan sering membawa wisatawan keliling laut Mandeh. Cek akun instagramnya disini “dontik tour island”.  Sekalian promosiin adik.
  Nah, menuju pelabuhannya mata juga di segarkan dengan pemandangan hijau-hijau dan beberapa rumah  yang masih memakai bangunan tradisional. Seperti kampung pada umumnya, disini juga sering dijumpai orang bergembala lembu dan kambing.
c'mon guys!!
c'mon guys!!!

Setelah naik kapal kayu yang sudah bermesin,berangkatlah kami menyusuri laut untuk menemukan pulau-pulau indah yang terrsembunyi.
Ditengah laut. Airnya biru sekali (Photo dari Ig Ulan_elmas)
Ditengah laut. Airnya biru sekali
(Photo dari Ig Ulan_elmas)


  Tujuan pertama kami yaitu Suwarnadwipa yang ditempuh dalam waktu 1 jam lebih. Ini sebuah pulau yang mempunyai penginapan sendiri. Disini pantainya sudah di bentuk sekianrupa untuk wisata keluarga. Dan tempat paling wajib berfoto disini adalah nama Suwarnadwipa dan ayunan yang berada di pantai. Jembatannya juga cantik dijadikan tempat berfoto. Kalau mau mandi dan menyelam bermain bersama ikan kecil yang cantik juga bisa.  Disini ada batas aman pantainya, jadi selama tidak melewati batas aman itu, kamu bisa dengan leluasa bermain di air.

Welcome to Suwarnadwipa
Welcome to Suwarnadwipa
Ikannya kecil-kecil. Cantik
Ikannya kecil-kecil. Cantik 
Ayunan Terkenal
Ayunan Terkenal
Kapal kami.
Kapal kami.


  Tempat kedua yang paling terkenal adalah pulau Pamutusan. Kok terkenal? Yah karena pulaunya ada dua dan dihubungkan dengan pasir putih yang terbentuk sendiri oleh alam. Disinilah tempat menyelam untuk melihat terumbu karang yang masih asli itu. Oiya, setelah keluar dari main-main air dan menginjak terumbu karang, kaki saya luka-luka banyak. Jadi jangan lupa membawa plester pelekat luka alias hansaplast ya.
Itu pulau pamutusannya. Kanan sama yang kiri ya.
Itu pulau pamutusannya. Kanan sama yang kiri ya. 
mendekati pulaunya
Mendekati pulaunya
banyak spot photo yang oke
Cari spot photo? disini banyak yang Oke.
Mau photo yang keren? Cek ig Dontik aja, mereka punya photo bagus dengan terumbu karangnya juga.

   Selanjutnya kami ke pulau Setan. Pulau ini punya air pantai yang dangkal. Untuk berenang bersama keluarga ini tempat yang cocok. Saat kami datang kesini, pulau ini sedang tidak ada pengunjungnya, jadilah serasa pulau privat.
Ini airnya dangkal
ini airnya dangkal!

   Terus selanjutnya untuk menghilangkan air garam yang sudah mulai lengket di kulit, kami diajak ke airterjun Sungai Gemuruh yang tersembunyi di balik hutan mangrove . Wah, disini airnya dingin dan sejuk buat betah gak mau keluar dari air. Ramai lagi, padahal ditempat sebelum-sebelumnya pengunjung tidak seramai disini (hari kami datang bukan hari libur ya).
pose wajib di hutan mangrovenya
pose wajib di hutan mangrovenya.

Sihiiii.. ini airterjunnya. (Photo dari Ig ulan_elmas)
Sihiiii.. ini airterjunnya. (Photo dari Ig ulan_elmas)

  Puas mandi air yang sejuk, kita kembali ke pelabuhan. Selesai perjalanan sampai disini? Oh, tidak. Masih ada sebuah tempat yang harus kita datangi dihari ini.
pelabuhannya
Pelabuhannya
Selanjutnya, kita ke puncah mandeh. Basah-basahan tak masalah karena tidak akan ada yang peduli (malah sudah terbiasa) melihat orang berbasah-basahan kesini. Kita bisa meriview kembali pulau-pulau yang kita kunjungi dari puncak mandeh ini. Oh, iya menunggu sunset sambil melihat kapal-kapal kembali kepelabuhan merupakan pemandangan yang menarik.
Ini beberapa photo oke dari Puncak Mandeh.


Sebenarnya, ada satu tempat tidak kami kunjungi yaitu Sronjong Clif sronjong ini bukit tempat kita adu nyali melompat dari tebing tinggi ke laut. Ulan sih mikir-mikir ya mau melompat, serem. Tp, kalau kamu berani, coba aja.


Oke, sampai sini part.2 Pulang Kampung ya. Tenang, masih ada part 3 dan part.4 kok. See ya.

suka postingan ini? Like, Komen dan bagikan di sosmedmu ya.

Pulang Kampung (Pesisir Selatan)

Ni Hao… Ulan here.
Jadi, karena Ulan ulangtahun dihari kedua lebaran, merengeklah diriku agar lebaran kali ini ayah dan ibu tidak pulangkampung berdua lagi, tapi barengan pulang kampung sama kami. 
Akhirnya, kami bertiga (Ulan Uni Iki) memutuskan untuk “berlibur ke rumah nenek” di Sumatera Barat, tepatnya di Pesisir Selatan.  Kebetulan juga, kak Eka mau menghadiri ulangtahun instansinya di daerah dinas suaminya di Solok Selatan (nanti ulan cerita juga tentang Solok Selatan).
Singkat cerita, 20 Juli 2016 kami berempat plus si bayi yang udah mulai gedek (Khalila) berangkatlah ke Padang.

Sampai di Padang, setelah makan siang rangkap pagi kami berpisah dengan kak Eka yang akan berangkat ke Solok Selatan. Dan, berangkatlah kami ke Pesisir Selatan.
Pesisir Selatan merupakan kabupaten di Sumatera Barat. Kalau ke ibukota Kabupatennya (Painan) memakan waktu dari Kota Padang itu  sekitar 2,5 jam. Tapi, ke kampung nenek hanya perlu 1,5 jam dari Padang karena rumah Nenek berada di Kecamatan Koto XI.
Perjalanannya tidak akan membosankan, Ulan jamin! Karena, mata akan disuguhkan dengan birunya laut  dan hijaunya hamparan sawah (kalau sawahnya lagi hijau ya, kalau lagi kuning ya kuningnya hamparan sawah). 
Kamu akan terkejut mengetahui halaman belakang rumah penduduk adalah laut dengan ombak putih yang beriringan dan halaman depannya adalah sawah. Kalau beruntung, kamu akan bertemu lembu yang sedang di gembala berjalan beriringan, dan kamu akan kesusahan memotong jalan mereka.



Lapar? Banyak rumah makan yang menyajikan masakan khas minang di pinggir jalan, dan kalau beruntung kamu akan menemukan rumah makan dengan menu khas Gulai Kepala ikan kakap yang sangat nikmat.
Meninggalkan pemandangan indah ini, kamu akan berjalan menembus gunung-gunung. Walau sedang berada di gunung, tidak akan bosan karena kamu akan bertemu air terjun yang akan membentuk sungai dengan bebatuan besar. Melihatnya, kamu akan ingin menceburkan diri dan mandi di sungai seperti bidadari Nawang Wulan di kisah Jaka Tarub.

Nah, begitulah gambaran perjalanan ke rumah Nenek. 

Next part 2 ya. 
suka postingan ini? Like dan Komen ya 

Surat untuk Adam

Kesal loh Ulan Dam, ngelihat historigram Adam (foto sepotong red velvelt dengan tulisan ‘see you soon Dam’). Penasaran dan curiga akhirnya ulan kirim pesan Adam maukemana, ternyata Adam mau pindah ke Jakarta dan besok langsung berangkat. 5 tahun pulak katanya Adam bakal disana (walaupun ulan  tau Adam bakal pulang lebaran, libur panjang, pemilihan umum, atau apapun alasan Adam pulang lainnya). Sama aja nyebelinnya kayak si Dede yang tiba-tiba udah di Jakarta, padahal baru ngasih kabar dia lulus Beasiswa.
Adam di Medan aja kita jarang ketemu, apalagi sekarang Adam di Jakarta. Sepinya ulan disini. Mana si Dede juga di Jakarta, Fadil yang masih betah di Aceh, itupun dia sering main ke Jkt. Tinggallah ulan di Binjai ini sama Tata yang bisa juga tiba-tiba bakal nyusul kamu semua merantau. 
Ah~~ tak apalah, karena  Ulan tau memang itu cita-cita hidup Adam. Ulan belum Tanya jelas  Adam kesana kerja sebagai apa, tapi kalau masih menjadi Pers seperti kerjaan Adam disini Ulan yakin Adam pasti bisa menulis berita, artikel, opini yang bagus dan dapat merubah Indonesia menjadi lebih baik.
Sebagai Pers juga Adam bakalan bertemu orang-orang penting yang sering wajahnya muncul di Televisi siaran Nasional. Nanti kalau kita ketemu pas Ulan berkunjung ke Jakarta atau Adam Pulang ke Binjai , jangan lupa Adam ceritain pengalaman Adam saat mewawancarai mereka ya dari yang baik sampai yang lucu.
Sukses disana ya dam. Pulang-pulang udah jadi wartawan yang terkenal dengan tulisannya yang inspiratif. Oh iya, keluarin buku ya. Tetap kabar-kabaran, Line juga kalau ganti kabarin. Handphone, ATM, jangan sering hilang lagi. Dan ulan nikah (ntah kapan hari itu datang) Adam harus datang karena Adam Bridesmaid-boy ulan.

Dari temanmu yang akan selalu
cantik sampai kapanpun


ULAN

Ps: rajin-rajinlah ngekoment foto ulan di Instagram ya Dam.



Terimakasih

Oh iyeeeey.. ulan disini. (Sekarang pukul 21.18 4 Nov 2016)

Di tengah tengah berita aksi demo damai yang lagi hot di tv, ulan mau berterima kasih. 
Iseng buka blog tadi di sela sela ngerjai tugas sejarah hukum, dan ulan melihat lumayan banyak viewer blog ulan. 

Alhamdulillah ya. Sebenarnya, beberapa orang teman juga pernah bilang mereka mengunjungi blog ulan. Dan ulan terharu kamu semua membaca tulisan ulan yang kadang EYD nya berantakan dan alur cerita yang gak teratur. 

Karena itu, ulan akan lebih berusaha memperbaiki tulisan ulan yang berantakan di postingan berikutnya supaya kamu semua para pembaca lebih sering berkunjung dan membaca cerita ulan. 

Maafkan juga karena blog ini jarang posting cerita baru, karena ulannya lagi lumayan sibuk. Dan, inshaallah akan ada postingan selanjutnya. Karena ada beberapa yg belum ulan tulis walaupun udah ulan janjiin kan. 

Dan lagi, kalau ada komentarnya gak terbalas ulan, maafin ya. Karena, memang gak ada notifnya di email. Ada mungkin, tapi ketutupan email spam. 

At last, terimakasiiiih ya pembaca. Walaupun  cuma mengunjungi dan gak baca pun, terimakasiiih yaaa. 😘😘