Rencana recana rencana

Sekarang di iphone pukul 21.01

Yah, ditengah tengah belajar ptun malam ini, dengan otak yg mumet liat soal ujian acara perdata yang di luar dugaan (satukelas saya rasa terkecoh) untungnya sih soal ujiannya pernah di bahas sekilas atau sudah sebelum mid jadi ya bisala menjawab di bumbui hiperbola.. Hehehe.. (Di kampus kami, biasanya uas soalnya dari pembahasan selama kuliah setelah mid smster) .. 

Oke, bukan itu yang akan saya bahas hari ini! Bukan bukan bukaaaan!!!!

Makin tuanya saya,menjadikan saya dewasa. Menjadikan saya berpikir untuk masa depan.. Dulu sih pas sekolah pikirannyaka hanya angan angan belaka dengan membayangi yang indah dan mudah saja. Sekarang serasa makin complex antara keinginan dan apa yang sedang saya lakukan. 

Saya mempunyai keinginan untuk menjadi abdi negara (saya pernah cerita kan di post yg lalu). Yah, sejujurnya saya palak melihat negara saya gini gini aja.. Walaupun tambah maju ya kadang yg saya ketahui dari tipi atau koran hanya sekian persen yang tiada terlalu bearti. Tapi pemerintah senang dengan itu. Yah, pemikiran orang memang beda beda ya. Saya ingin jadi abdi negara, ntah kenapa saya ingin berperan penting bagi Indonesia. Yap! Untuk pengaplikasiannya saya terhalang oleh orang tua yang membatasi gerak saya. Di sini saya merasa ingin menjadi laki laki, tapi takdir berkata lain. 

Dan, jika menjadi abdi negara, gaji yang diberikan tidak banyak kan.. Kalau punya uang banyak, maka tuan KPK akan curiga dan kita akan di periksa. 
Ada banyak rencana di otak saya, rencana untuk negara, rencana untuk dii saya,rencana untuk masyarakat d sekitar saya, dan rencana untuk masa depan saya.

Saya, harus punya banyak duit untuk bisa memenuhi janji pada ibu dan ayah. Saya tidak mau memberikan kekecewaan pada orang tua saya denga menepati janji dari uang yang tidak sehrusnya saya daptkan.. Tidak, insyaallah saya pribadi yg baik. Karena janji itula saya walau nnti menikah tetap harus bekerja. 

Saya mempunyai banyak rencana untuk memulai usaha dengan pendapatan saya ketika saya bekerja. Saya ingin mengaplikasikannya sebelum saya berumur 30 tahun, karena saya ingin merintis dari awal umur muda. 

Sebenarnya, saya adalah orang yang nyantai dan tidak terlalu peduli dengan sesutu kecuali untuk kepentingan sya. Tapi, sejak belaajar hukum, saya menyadari diri saya harus berguna untuk negara. Sayangnya, saya belum tahu mengarah kemana hidup saya setelah saya lulus s1. Saya berharap, semuanya berjalan sesuai rencana saya sehingga saya dapat hidup santai seperti keinginan awal.

Akhir kata, hidup harus punya rencana. Bukan rencana sekedar mimpi, tapi rencana untuk menjadi nyata. Karena rencana adalah motivasi untuk lebih giat. 

-Ulan Elmas Yuliantri